OJK Ingin Lebih Banyak Perusahaan Tambang Jual Saham di RI

eharusnya perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia memperioritaskan IPO di Indonesia sebelum di negara lain.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Okt 2015, 14:11 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 14:11 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Padang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan lebih banyak lagi perusahaan tambang yang mengeruk hasil bumi Indonesia melakukan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia. Dengan kata lain menjual sahamnya di Indonesia

"Kita memang berharapnya ingin. perusahaan yang ada di indonesia entah itu sumber daya alam (untuk menjual sahamnya)," kata Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida, di Padang, Sumatera Barat, Selasa (6/10/2015).

Nurhaida menambahkan, seharusnya perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia memperioritaskan IPO di Indonesia sebelum di negara lain.

"Yang memang asetnya di Indonesia kalau mau IPO ya selayaknya di Indonesia dulu, baru kemudian di tempat lain," tuturnya.

Menurut Nurhaida, jika perusahaan tersebut melepas sahamnya ke publik maka memberi kesempatan masyarakat Indonesia untuk berperan menjadi bagian perusahaan tersebut.

"Karena kan perusahaannya ada di Indonesia. Dengan IPO mmberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki perusahaan itu, tentunya selayaknya di negara dia berbisnis," papar Nurhaida.

Lebih lanjut menurutnya, saat ini belum ada aturan yang mewajibkan perusahaan tambang untuk IPO di Indonesia. OJK sedang membahas aturan tersebut.

"Tapi kan ketentuan itu secara tertulis belum ada, tapi kami sedang membahas bagaimana ketentuannya mengharuskan mereka untuk IPO di Indonesia dulu," pungkasnya. (Pew/Zul)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya