Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (23/11/2015), IHSG melemah 20,26 poin atau 0,44 persen ke level 4.541,06. Indeks saham LQ45 turun 0,88 persen ke level 780,54. Seluruh indeks saham acuan cenderung tertekan pada hari ini.
Baca Juga
Ada sebanyak 144 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 101 saham menghijau dan 101 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham hingga ini masih cenderung sepi. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 182.451 kali dengan volume perdagangan saham 3,85 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,67 triliun.
Secara teknikal, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,05 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,36 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 1,81 persen, sektor saham industri dasar turun 1,15 persen, dan sektor saham pertambangan melemah 0,92 persen.
Baca Juga
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham DSFI naik 19,44 persen ke level Rp 129 per saham, saham LSIP menguat 5,6 persen ke level Rp 1.320 per saham, dan saham SRIL mendaki 4,53 persen ke level Rp 392 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham TLKM turun 3,95 persen ke level Rp 2.800 per saham, saham ISSP tergelincir 3,4 persen ke level Rp 199 per saham, dan saham KLBF turun 2,94 persen ke level Rp 1.320 per saham.
Nilai tukar rupiah pun kembali berada di level 13.704 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan Senin sore ini. Bursa saham Asia pun cenderung bervariasi, indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,39 persen ke level 22.665 dan indeks saham Singapura susut 0,38 persen ke level 2.906,75.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG cenderung konsolidasi pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu lantaran pasar modal minim sentimen. Sementara itu, sektor saham pertambangan dan konstruksi melemah secara teknikal dan ditambah harga minyak melemah. (Ahm/Igw)