‎IHSG Diprediksi Datar, Pelaku Pasar Cermati Kebijakan BI

IHSG bergerak pada support 4.700 dan resistance di level 4.900.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Apr 2016, 06:19 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 06:19 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergera mendatar pada perdagangan saham selama sepekan ini. Analis PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menerangkan, hal tersebut disebabkan oleh perubahan acuan moneter baru dari suku bunga acuan (BI rate) menjadi 7 days reverse repo rate.

Dia ‎mengatakan, dalam jangka panjang investor melihat bahwa hal tersebut sebagai langkah untuk menekan net interest margin (NIM) lebih rendah.

"Tekanan terhadap terhadap perbankan, jangka panjang pemerintah akan menekan bunga NIM lebih rendah,"kata Alfatih kepada Liputan6.com, Senin (18/4/2016).

Alfatih melanjutkan, acuan moneter ini menunjukkan bahwa otoritas lebih antisipatif terhadap kondisi global. "Dengan repo itu BI antisipasi kondisi global dibanding dengan BI rate yang patokannya sebulan sekali," lanjut dia.

Dia bilang, perekonomian sedang tidak begitu baik, apalagi dengan keluarnya data ekonomi China dan adanya peringatan dari IMF.

Jatuhnya harga minyak dunia turut berkontribusi pada perlambatan ekonomi global. Lantaran, harga minyak juga berkorelasi dengan harga komoditas lain.

Pada perdagangan sepekan, Alfatih memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.700 dan resistance di level 4.900. "Kecenderungan mendekati 4.700," ungkap dia.

Riset HD Capital menyatakan, penguatan rupiah bakal positif untuk kinerja pasar modal. "Kami melihat pasar belum sepenuhnya mendiskon efek penguatan rupiah ke kinerja emitten yang mempunyai hutang, biaya impor atau efek revaluasi aset dari pergerakan dolar yang akan tercermin di laporan keuangan kuartal I 2016 berakhir di bulan Maret," tulis riset tersebut.

HD Capital merekomendasikan beli PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Sebagai informasi rata-rata transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu (11-15 April 2015) naik 18,44 persen menjadi Rp 5,98 triliun. Volume rata-rata transaksi harian juga mengalami kenaikan 4,60 persen dan rata-rata frekuensi 2,81 persen.

‎Namun begitu, IHSG turun 0,48 persen ke posisi 4.823,56 dari sebelumnya 4.846,70. Kemudian nilai kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 5.120 triliun dari sebelumnya Rp 5.145 triliun. (Amd/Gdn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya