IHSG Naik 11 Poin Ditopang Aliran Dana Investor Asing

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11,64 poin atau 0,24 persen ke level 4.914,73.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Apr 2016, 16:28 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 16:28 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Aksi beli investor asing dan harga minyak masih mempengaruhi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (22/4/2016), IHSG naik 11,64 poin atau 0,24 persen ke level 4.914,73. Indeks saham LQ45 menguat 0,27 persen ke level 852,86. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 147 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 148 saham melemah sehingga menekan penguatan IHSG. 89 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 252.853 kali dengan volume perdagangan saham 4,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,4 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,69 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,93 persen, sektor saham keuangan menguat 0,80 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,01 persen.

 

Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 1,95 persen, dan membukukan penurunan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham tambang tergelincir 1,03 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,45 persen.

Investor asing membukukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.

Sejumlah saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham AGRO naik 34,51 persen ke level Rp 152 per saham, saham DMAS menguat 2,48 persen ke level Rp 207 per saham, dan saham HADE menanjak 9,8 persen ke level Rp 56 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham ASII menurun 2,33 persen ke level Rp 7.350 per saham, saham SMRU merosot 5,03 persen ke level Rp 170 per saham, dan saham KLBF tergelincir 1,42 persen ke level Rp 1.390 per saham.

Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp 13.185. Bursa saham Asia pun bervariasi pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,72 persen ke level 21.467,03, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,33 persen ke level 2.015,49, indeks saham Singapura menanjak 0,69 persen ke level 2.940, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,38 persen ke level 8.535,75.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei naik 1,2 persen ke level 17.572,49 dan indeks saham Shanghai mendaki 0,22 persen ke level 2.959,24.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG menguat ditopang dari harga komoditas terutama minyak kembali menguat di kisaran US$ 43 per barel.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga tetap di kisaran 6,75 persen juga mendukung IHSG.

"Aliran dana investor asing juga masih masuk ke pasar modal Indonesia membuat IHSG ke zona positif," ujar William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya