IHSG Dibuka Menguat, Namun Ada Potensi untuk Tertekan

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.360 kali dengan volume perdagangan saham 286 juta saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Mei 2016, 09:19 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2016, 09:19 WIB
Pengamat Ekonomi Beberkan Bumerang Untuk Jokowi
Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pegerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta, Rabu (22/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. Namun IHSG berpotensi melemah karena belum adanya sentimen baru.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (10/5/2016), IHSG naik tipis 0,20 poin ke angka 4.749,52,52. Indeks saham LQ45 juga menguat tipis 0,01 persen ke level 815,25.

Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.01 WIB. IHSG naik 4,38 poin atau 0,11 persen ke level 4.755,82. Indeks saham LQ45 juga naik 0,23 persen ke level 817,22. Sebagian besar indeks saham acuan kompak di zona hijau. hanya Indeks DBX dan Pefindo25 yang berada di zona merah.

Pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini, ada sebanyak 53 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona positif. Sedangkan 65 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 49 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.765,06 dan terendah 4.746,24.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.360 kali dengan volume perdagangan saham 286 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 331 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,24 persen, sektor pertambangan melemah 0,59 persen dan sektor perdagangan turun 0,34 persen.

Sektor saham aneka industri naik 0,98 persen, dan membukukan penguatan terbesar, kemudian disusul sektor infrasturktur yang naik 0,96 persen, dan sektor saham keuangan menguat 0,55 persen.

Saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan alami penguatan antara lain saham BKDP mendaki 10,59 persen ke level Rp 94 per saham, saham VICO menanjak 10,34 persen ke level Rp 160 per saham, dan saham LRNA naik 9,09 persen ke level Rp 120 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham GOLL melemah 8,70 persen ke level Rp 105 per saham, saham TIRT merosot 8,65 persen ke level Rp 95 per saham, dan saham CMPP susut 8,06 persen ke level Rp 114 per saham.

Analis PT BNI Securities Yasmin Soulisa menjelaskan, pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) ditutup menguat tipis 0,2 persen. Sementara mayoritas bursa Eropa kemarin juga bergerak positif didorong oleh ekspektasi tetap rendahnya suku bunga the Fed.

Sebaliknya bursa-bursa Asia berada di zona merah setelah China merilis neraca perdagangannya di hari Minggu kemarin yang menunjukkan penurunan tajam pada impor di bulan April sebesar 10,9 persen (YoY).

Hari ini pasar akan mencermati laporan angka inflasi China untuk bulan April dimana konsensus memperkirakan 2,2 persen (YoY) setelah di bulan Maret tercatat 2,3 persen (YoY).

Dari dalam negeri, BPS mengumumkan level Kepercayaan Bisnis Indonesia yang turun ke 99,46 pada Kuartal I 2016 dibandingkan dengan Kuartal IV 2015 sebesar 105,22.

"IHSG hari ini diperkirakan masih berpotensi melanjutkan pelemahan dan akan bergerak di kisaran 4.700 hingga 4.790," tuturnya. Saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain BBTN, PGAS, UNVR, CPIN, SMRA dan WTON. (Gdn/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya