Gerak IHSG Akan Naik Terbatas di Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.789-4.888 di awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 07:20 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Pelaku pasar menanti referendum Inggris pada 23 Juni 2016.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG akan menguat. Namun pelaku pasar cenderung hati-hati menjelang referendum Inggris pada pekan ini. Referendum Inggris itu akan menentukan apakah Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa (UE) atau keluar dari UE yang disebut dengan Britain Exit (Brexit).

Hans menuturkan, namun sejak ada kejadian terbunuhnya anggota parlemen Inggris Jo Cox maka ada kemungkinan perubahan waktu jajak pendapat diundur dan pandangan soal Brexit.

"IHSG berpeluang menguat terbatas. Pelaku pasar berhati-hati. Perdana Menteri Inggris David Cameron apakah akan memundurkan waktu referendum atau tetap pada 23 Juni ini," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/6/2016).

Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level resistance 4.848-4.888 dan support 4.789-4.800 di awal pekan ini.

Sedangkan dari sentimen internal, Hans menilai belum ada data ekonomi penting yang akan keluar pada pekan ini. Akan tetapi, sentimen positif pada pekan lalu yaitu BI Rate atau suku bunga acuan turun jadi 6,5 persen dan relaksasi di sektor properti masih berlanjut.

Hans menuturkan, pelaku pasar telah menangkap sinyal BI Rate turun. Hal itu dilihat dari inflasi cenderung stabil dan bank sentral Amerika Serikat (AS) menunda kenaikan suku bunga. Akan tetapi, ruang penurunan BI Rate sudah kecil pada tahun ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG terlihat masih cukup betah berada dalam rentang konsolidasi. Level support IHSG di 4.802 masih akan diuji, namun pola pergerakan masih terlihat cukup besar potensi penguatannya.

"Hal itu ditunjang dari BI Rate kembali turun serta masih berlanjutnya aliran dana investor asing. Di sisi lain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih cukup stabil. Faktor tersebut menunjang pola gerak IHSG," ujar William.

Ia menuturkan, target resistance IHSG berada di level 4.886 yang perlu ditembus. Hal itu untuk memperkuat pola kenaikan IHSG dalam jangka menengah.

Untuk rekomendasi saham di awal pekan ini, William memilih sejumlah saham antara lain PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Sedangkan Hans memilih akumulasi beli saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya