Investor Cemas dengan Referendum Inggris, Wall Street Tertekan

Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 18 Jun 2016, 04:34 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2016, 04:34 WIB
Wall Street
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat karena saham Apple terseret indeks mayoritas dan investor mencemooh rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Untuk minggu ini, tiga indeks masing-masing membukukan penurunan minimal 1 persen, dengan Nasdaq jatuh hampir 2 persen.

Kemungkinan bahwa Inggris akan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa pada 23 Juni telah berderak pasar global. Pasar saham AS bisa melihat perdagangan berat dan peningkatan volatilitas sebagai posisi investor untuk referendum pekan depan.

"Saya tidak berpikir kita akan melarikan diri dari ini sampai Kamis," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di Wells Capital Management di Minneapolis dilansir dari reuters, Satu (18/6/2016).

"Kami hanya akan terikat dengan orang-orang yang sangat cemas akan hari ini dan Kamis nanti." imbuhnya.

Indeks Dow Jones jatuh 57,94 poin atau 0,33 persen ke level 17.675 dan S&P 500 SPX juga tergelincir 6,77, poin atau 0,33 poin ke level 2.071,22.

Indeks saham teknologi Nasdaq Composite juga jatuh 44,58 poin atau 0,92 persen ke 4.800,4.

Saham Apple turun 2,3 persen. Apple mengatakan iPhone 6 dan 6 Plus yang masih tersedia untuk dijual di China setelah regulator kekayaan intelektual Beijing melarang penjualan, mengatakan desain telah melanggar paten perusahaan China.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya