IHSG Merosot 83 Poin Jelang Akhir Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 83,21 persen ke level 5.215 pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jul 2016, 16:23 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 16:23 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bervariasi pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Akan tetapi, jelang penutupan IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (29/7/2016), IHSG susut 1,57 persen atau 83,21 poin ke level 5.215,99. Indeks saham LQ45 merosot 2,28 persen ke level 892,84. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indek saham DBX naik 0,79 persen.

Ada sebanyak 148 saham menghijau sehingga membuat pelemahan IHSG terbatas. Sedangkan 177 saham melemah dan membuat IHSG tertekan. 88 saham lainnya diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.334,12 dan indeks saham terendah 5.215,99.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai pada Jumat pekan ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 291.334 kali dengan volume perdagangan 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 11,7 triliun.

Transaksi besar itu lantaran ada transaksi saham PT Indocement Tunggal Pratama Tbk cukup besar di pasar negosiasi. Tercatat transaksi saham PT Indocement Tunggal Pratama Tbk mencapai Rp 2,1 triliun. Harga saham PT Indocement Tunggal Pratama Tbk ditransaksikan Rp 15.500 per saham.

Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 1,43 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.102. Angka ini cenderung melemah dibandingkan posisi perdagangan pada Jumat pagi di kisaran 13.088 per dolar AS.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham aneka industri naik 3,69 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan mendaki 0,39 persen.

Sedangkan sektor saham barang konsumsi melemah 5,41 persen, dan membukukan penurunan terbesar/ Selain itu, sektor saham manufaktur melemah 3,25 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 1,76 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham KARW naik 34,95 persen ke level Rp 139 per saham, saham TFCO menanjak 24,29 persen ke level Rp 870 per saham, dan saham BWPT naik 9,35 persen ke level Rp 234 per saham.

Sedangkan saham-saham merosot antara lain saham SILO turun 10,32 persen ke level Rp 9.775 per saham, saham HMSP melemah 9,7 persen ke level Rp 3.630 per saham, dan saham DNRA merosot 5,66 persen ke level Rp 150 per saham.

Bursa Asia pun cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,28 persen ke level 21.891,36. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,24 persen ke level 2.016,19, dan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,56 persen ke level 16.569,27.

Kemudian indeks saham Shanghai susut 0,50 persen ke level 2.979,34, indeks saham Singapura tergelincir 1,71 persen ke level 2.868,69, dan indeks saham Taiwan merosot 1,02 persen ke level 8.984.

"Penurunan IHSG lantaran aksi ambil untung pelaku pasar," ujar Analis PT First Asia Capital David Sutyanto. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya