IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.386-5.500 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Agu 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2016, 07:20 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Aliran dana investor asing masih akan menjadi katalis pada perdagangan saham awal pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih terus berjuang melepas diri dari fase konsolidasi. Hal itu terjadi saat aliran dana investor asing masih terus membanjiri pasar modal Indonesia. William menilai, hal itu menunjukkan kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

William pun memprediksi, IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Level support IHSG terlihat cukup kuat di kisaran 5.386 dengan target resistance 5.500 yang perlu digapai untuk memperkuat pola kenaikan IHSG.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan kalau IHSG tertekan pada awal pekan ini. IHSG akan kembali menguji level support dengan kisaran pergerakan 5.365-5.475.

"IHSG kembali lagi bergerak terkonsolidasi tanpa arah setelah bertahan di support, dan pekan kemarin tidak mampu kembali menguji resistance tertingginya di tahun ini," kata dia.

Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kimia Farma Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Pada perdagangan Jumat 26 Agustus 2016, IHSG melemah 15,28 poin ke level 5.438,83. Aksi jual investor terlihat pada sektor pertanian dan properti dengan penurunan hampir 1 persen. Namun investor asing masih melakukan aksi beli sekitar Rp 74,79 miliar. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya