Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Aliran dana investor asing masih menjadi katalis untuk IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan gerak IHSG sedang berusaha melepaskan diri dari fase konsolidasi. Karena itu, target level resistance yang perlu ditembus di level 5.477. Sedangkan support di level 5.386.
"Potensi pergerakan masih terlihat memiliki kekuatan besar untuk melanjutkan kenaikan yang ditunjang oleh aliran dana investor asing yang kembali terjadi," kata William dalam ulasannya, Jumat (26/8/2016).
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi jual telah menahan kenaikan IHSG. Akan tetapi, potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada September dapat menjadi signal kalau ekonomi global masih sesuai sehingga dapat mendorong kenaikan indeks saham dari fase konsolidasi ke level 5.470-5.525.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.370-5.270-5.210-5.180 dan resistance 5.470-5.525-5.590-5.650," ujar dia.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan untuk akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua secara agresif. Saham-saham pilihannya antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan William memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja keuangan perseroan ke depan.
Ia merekomendasikan untuk masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 5.800, level kedua Rp 5.700, dan cut loss point Rp 5.550. (Ahm/Ndw)
Advertisement