Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat cenderung terbatas pada perdagangan saham menuju akhir pekan, Jumat (26/8/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada level support 5.370 dan resistance 5.475.
Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat 50,12 poin atau sebanyak 0,93 persen ke level 5.454,12."Sektor aneka industri dan konsumer memimpin penguatan sektoral," kata dia, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan harga minyak dunia. Kemudian, penguatan IHSG juga ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap kesuksesan tax amnesty atau pengampunan pajak. "Investor asing pun terlihat kembali melakukan aksi beli bersih Rp 687,97 miliar," tutur dia.
Advertisement
Baca Juga
Penguatan IHSG berbanding terbalik dengan Bursa Asia yang mayoritas ditutup ke zona merah. "Indeks Shanghai turun 0,6 persen di tengah kekhawatiran pemerintah mendinginkan kegiatan spekulatif pada pasar keuangan. Sedangkan penurunan pada indeks saham di Jepang karena sepinya perdagangan menanti hasil pidato Yellen," tutur dia.
PT HD Capital memperkirakan IHSG akan kembali menguat hari ini. IHSG diperkirakan berada pada support 5.370-5.270 dan resistance 5.470-5.525. "Rekomendasi akumulasi saham big cap dan lapis dua secara lebih agresif," tulis HD Capital.
HD Capital merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI).
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis (25/8/2016), IHSG naik 50,12 poin atau 0,93 persen ke level 5.454,11. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,32 persen ke level 941,30. Seluruh indeks saham acuan parkir di zona hijau.
Ada sebanyak 161 saham menghijau sehingga medorong laju IHSG. Sedangkan 162 saham melemah dan 80 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 298.118 kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,9 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 600 miliar di pasar reguler.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertambangan yang melemah 1,32 persen.
Sedangkan sektor saham barang konsumsi naik 2,06 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri yang naik 2,04 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,83 persen. (Amd/Gdn)