Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan menguat. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak di support 5.242 dan resistance 5.350.
Pada perdagangan saham Rabu lalu, IHSG ditutup menguat. IHSG naik 0,53 persen ke level 5.294,78.
"Indeks sektor pertanian menjadi pemimpin penguatan dengan menguat 1,78 persen menyusul naiknya harga komoditas pertanian," kata dia di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Perekonomian yang membaik menjadi pendorong kinerja IHSG. Sehingga, investor asing mencatatkan aksi beli bersih. "Investor asing pun melihat positif dengan tercatat aksi beli bersih sebesar Rp 63,15 miliar," ujar dia.
Bursa Asia ditutup mayoritas menguat setelah dua pekan terakhir cenderung tertekan.
"Harga aset haven untuk pertama kalinya sejak hampir 2 minggu terakhir terkoreksi. Spekulasi upaya pemerintah tiongkok untuk memastikan stabilitas pasar menjadi pendorong penguatan saham di Tiongkok. Begitupun pelemahan yen menjadi trigger penguatan Bursa Saham Jepang," tandas dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT PP Tbk (PTPP).(Amd/Nrm)