Aksi Beli Investor Asing Dorong IHSG Cetak Rekor

Ada spekulasi lembaga pemeringkat S&P menaikkan peringkat utang Indonesia mendorong kenaikan IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mar 2017, 14:55 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 14:55 WIB
Pembukaan-Saham
Pekerja mengamati layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan kenaikan hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini. Aksi beli investor asing telah mendorong laju IHSG.

Berdasarkan data RTI, Jumat (17/3/2017), IHSG menguat 15,06 poin atau 0,27 persen ke level 5.522,30. Indeks saham LQ45 mendaki 0,48 persen ke level 922,52. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 159 saham menguat sehingga mendorong kenaikan IHSG. 120 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 113 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.557,97 dan terendah 5.524,84.

Pada perdagangan kemarin, IHSG sudah tembus rekor mencapai level 5.518 pada Kamis 16 Maret 2017. Aksi beli investor asing pun mencatatkan rekor pada 2017. Tercatat aksi beli investor asing Rp 1,8 triliun.

Mengutip laman Bloomberg, IHSG mencatatkan reli seiring aksi beli investor asing cukup besar dalam lima bulan. Pada perdagangan saham Jumat ini, aksi beli investor asing mencapai Rp 704 miliar.

"Ada spekulasi S&P akan menaikkan peringkat utang Indonesia. Ini mendorong minat investor asing. Investor asing masih melakukan aksi beli," ujar Direktur Investasi PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul.

Selain itu, dalam catatan Goldman Sachs menyebutkan potensi kenaikan peringkat S&P mendorong investor asing untuk beli obligasi atau surat utang Indonesia.

Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su pun tidak mengubah target IHSG. Ia memperkirakan, IHSG berpotensi ke level 6.000.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 169.854 kali dengan volume perdagangan 5,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,6 triliun. Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 704 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 1,1 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang mendaki 0,73 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,39 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MAMI naik 34,78 persen ke level Rp 93 per saham, saham FPNI melonjak 24,49 persen ke level Rp 605 per saham, dan saham UNSP mendaki 14,10 persen ke level Rp 358 per saham.

Sedangkan saham-saham RIMO merosot 34,87 persen ke level Rp 127 per saham, saham DNET turun 11,11 persen ke level Rp 2.080 per saham, dan saham CANI tergelincir 15,26 persen ke level Rp 422 per saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya