Transaksi Saham Eagle High Plantation Capai Rp 6,7 Triliun

Saham PT Eagle High Plantation Tbk ditransaksikan di level harga Rp 576 per saham di pasar negosiasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Apr 2017, 15:09 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 15:09 WIB
Ilustrasi pergerakan saham
Ilustrasi pergerakan saham

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham mencapai Rp 11 triliun pada perdagangan saham Selasa (18/4/2017). Ada transaksi saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) di pasar negosiasi yang cukup besar mendorong transaksi tersebut.

Berdasarkan data RTI, Selasa pekan ini pukul 14.23 WIB, transaksi saham PT Eagle High Plantation Tbk mencapai Rp 6,7 triliun.

Harga saham PT Eagle High Plantation Tbk ditransaksikan di level harga Rp 576 per saham dengan frekuensi sebanyak 6 kali. Transaksi ini difasilitasi oleh PT Credit Suisse Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Securities.

Sedangkan di pasar reguler, saham BWPT ditransaksikan naik 0,54 persen ke level harga Rp 370 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 6.346 kali.

"Iya ada transaksi saham PT Eagle High Plantation Tbk di pasar nego dengan harga Rp 576 per saham. Ini libatkan dua sekuritas yaitu Kim Eng Securities dan Credit Suisse. Jadi perjanjian dengan Felda terwujud," ujar Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana saat dihubungi Liputan6.com.

Seperti diketahui, grup Rajawali berniat menjual saham PT Eagle High Plantation Tbk kepada anak usaha Federal Land Development Authority (Felda), FIC Properties Sdn Bhd sejak 2015 lalu.

Namun perjanjian jual beli 37 persen saham PT Eagle High Plantations Tbk dengan Felda senilai US$ 505,4 juta dilakukan pada 23 Desember 2016.

"Ada kerja sama kedua belah pihak dapat menciptakan simbiosis mutualisme apalagi Felda termasuk perusahaan perkebunan sawit terbesar di Malaysia dan BWPT juga sudah kelihatan track recordnya," kata dia.

Aditya menilai, masuknya Felda ke Eagle High Plantation positif ke depannya terutama dari segi keuangan. Menurut dia, bagaimana langkah investor untuk membenahi keuangan apalagi utang PT Eagle High Plantation Tbk cukup besar. "Ini menjadi peluang bagus bagi Eagle High Plantation. Ini bagaimana struktur biaya dan dapat mengurangi utang perseroan," ujar dia.

PT Eagle High Plantation Tbk mencatatkan rugi bersih naik 116,84 persen menjadi Rp 389,74 miliar pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 179,73 miliar. Pendapatan perseroan turun 4,9 persen menjadi Rp 2,54 triliun. Sedangkan total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 9,99 triliun pada 31 Desember 2016 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp 10,91 triliun.

Aditya menilai, saham PT Eagle High Plantation Tbk menarik untuk jangka menengah. Apalagi semakin besar persentase lahan menghasilkan sehingga membuat makin tinggi pula margin laba PT Eagle High Plantation Tbk.

"Usia kebun BWPT rata-rata masih berusia muda jadi masih membutuhkan waktu untuk mature. Seiring aksi ini memang BWPT butuh dana membangun pabrik pengolahan kelapa sawit dan membayar utang juga," jelas Aditya.

Aditya pun merekomendasikan hold dengan target harga Rp 400 per saham. Target harga itu dalam 12 bulan.

Dengan aksi korporasi itu Felda menjadi salah satu pemegang saham PT Eagle High Plantation Tbk. Sebelumnya pemegang saham PT Eagle High Plantation Tbk antara lain PT Rajawali Capital Internasional sebesar 35,59 persen, masyarakat kurang dari lima persen sebesar 25,94 persen, Yap Tjay Soen sebesar 0,01 persen dan CA AG PT Rajawali Capital International sebesar 38,47 persen.

 

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya