Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Gerak IHSG berlawanan dengan bursa global yang melemah.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (4/5/2017), IHSG naik tipis 8,72 poin atau 0,15 persen ke level 5.656,09. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 14,06 poin atau 0,25 persen ke level 5.661. Indeks saham LQ45 menguat 0,33 persen ke level 939,46. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 83 saham yang menguat sehingga dorong kenaikan IHSG. Sedangkan 35 saham melemah dan 91 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.66,32 dan terendah 5.655,41. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.635 kali dengan volume perdagangan 356,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 245,7 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 24,90 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.320.
Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham keuangan naik 0,66 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 0,39 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,25 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MINA naik 22,67 persen ke level Rp 368 per saham, saham VINS melonjak 22,03 persen ke level Rp 432 per saham, dan saham AGRS mendaki 14,19 persen ke level Rp 169 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ASJT merosot 20 persen ke level Rp 1.000 per saham, saham INTA turun 11,30 persen ke level Rp 314 per saham, dan saham BGTG tergelincir 5,74 persen ke level Rp 115 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,45 persen ke level 24.581, indeks saham Shanghai turun 0,59 persen ke level 3.116,99, indeks saham Singapura tergelincir 0,45 persen ke level 3.223.
Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,58 persen ke level 2.232. Sedangkan bursa saham Jepang libur.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan melemah. Sentimen yang akan warnai IHSG antara lain investor masih menunggu rilis data ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 yaitu produk domestik bruto (PDB).
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) prediksi PDB sekitar 4,9 persen.Selain itu, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 28 April 2017 tercatat Rp 29,4 triliun.
Dari luar negeri, bursa saham Amerika Serikat bervariasi. Bank sentral AS pun pertahankan suku bunga di kisaran 0,75 persen-1 persen.