Saham Tambang BUMN Melejit Imbas Freeport Sepakat Negosiasi

Saham tambang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Agu 2017, 15:24 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 15:24 WIB
20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Ilustrasi pergerakan saham

Liputan6.com, Jakarta - Saham tambang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Freeport setujui melepas 51 persen saham ke pemerintah Indonesia, dinilai menjadi katalis positif untuk saham tambang BUMN.

Berdasarkan data RTI, Selasa (29/8/2017) pukul 14.18 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 25 poin atau 3,5 persen ke posisi Rp 740 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.609 kali dengan nilai transaksi harian Rp 54,2 miliar.

PT Timah Tbk (TINS) melonjak 4,97 persen ke level Rp 950 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.201 kali dengan nilai transaksi Rp 67,4 miliar.

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik tipis 0,78 persen ke level Rp 12.975 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 428 kali dengan nilai transaksi Rp 4,3 miliar.

Penguatan saham tambang BUMN itu di tengah sektor saham kompak melemah. Sektor tambang melemah 0,11 persen. Selain itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir 0,45 persen ke level 5.875,63.

Analis menilai, penguatan saham-saham tambang BUMN didorong sentimen Freeport menyetujui melepas 51 persen saham ke Indonesia. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, saham PT Timah Tbk (TINS) menguat juga didorong dari penguatan harga nikel.

Selain itu, Freeport akhirnya mengikuti keinginan pemerintah Indonesia dengan menyepakati empat poin negosiasi seiring perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah. Untuk detil mekanisme pelepasan saham dan waktunya akan dibahas lebih lanjut dalam pekan ini.

"Freeport berikan sentimen penguatan. Ini berkaitan dengan kontrak," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Pasar Memanfaatkan Momentum

Lebih lanjut ia menuturkan, penguatan harga saham tambang BUMN juga tergantung dari bagaimana mekanisme pelepasan saham Freeport ke depan. Selain itu juga pergerakan harga komoditas.

Hal senada dikatakan Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada. Ia menuturkan, kesepakatan PT Freeport Indonesia dengan Pemerintah Indonesia telah mengangkat harga saham tambang BUMN. Hal itu direspons positif oleh pasar.

"Pelaku pasar mengasumsikan tiga BUMN tambang, yaitu PT Timah Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk nantinya serap divestasi 51 persen saham. Tapi itu baru penilaian awal. Belum tahu mekanisme ke depannya bagaimana," kata Reza.

Reza menambahkan, sentimen Freeport itu membuat saham tambang BUMN menguat dibandingkan saham tambang lainnya. Contohnya saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melemah 1,27 persen ke posisi Rp 19.500, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) stagnan di kisaran Rp 2.380, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melemah tipis 0,26 persen ke posisi Rp 1.885.

"Pasar memanfaatkan momentum yang ada (saham-saham tambang BUMN) dibandingkan saham-saham lainnya," kata Reza.

Reza menuturkan, pergerakan harga saham tambang tidak hanya dipengaruhi sentimen sesaat. Pergerakan komoditas dan kondisi makro ekonomi global akan menentukan pergerakan saham tambang hingga akhir tahun.

Untuk strategi perdagangan saham, Reza merekomendasikan trading buy untuk saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Ia menuturkan, trading buy saham PTBA di kisaran 12.900-13.000, kemudian saham TINS trading buy di kisaran 910-930, dan saham ANTM ditransaksikan di kisaran 720-730.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya