IHSG Menguat Kembali ke Level 6.000

Ada 70 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 29 saham melemah dan 87 saham lainnya diam di tempat.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Okt 2017, 09:16 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 09:16 WIB
20170210- IHSG-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 6.000 pada pembukaan perdagangan saham jelang akhir pekan ini. 

Pada pembukaan perdagangan saham Jumat (27/10/2017) pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 9,3 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.005,17. Indeks saham LQ45 naik 0,20 persen ke posisi 992,81. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada 70 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 29 saham melemah dan 87 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.005,17 dan terendah 5.998,17.

Total frekuensi perdagangan saham 4.429 kali dengan volume perdagangan 76,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 89,2 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 10,9 miliar di pasar keseluruhan. Dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.615.

Secara sektoral, saham menghijau dipimpin sektor saham aneka industri. Sektor saham tersebut naik 0,55 persen. Sektor saham infrastruktur mendaki 0,73 persen dan sektor saham pertambangan naik 0,40 persen.

Saham-saham yang mencatat top gainers, antara lain saham FORU menguat 7,26 persen ke posisi Rp 260 per saham, saham MDKI melonjak 6,56 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham TIFA naik 5,10 persen ke posisi Rp 515 per saham.

Adapun saham-saham yang mencatat top losers, antara lain saham SQMI turun 8 persen ke posisi Rp 575 per saham, saham ESSA tergelincir 3,16 persen ke posisi Rp 184 per saham, dan saham JPFA susut 278 persen ke posisi Rp 1.400 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, kondisi pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Ini usai mencetak rekor tertinggi di 6.025.

Ia melihat masih terdapat peluang menguji level support IHSG sebelum kembali melanjutkan kenaikan sehingga tercipta level resistance baru. Diharapkan, aliran dana investor asing kembali masuk dalam jumlah signifikan dapat mendorong IHSG.

"Kondisi fundamental ekonomi yang terjaga stabil menjadi daya tarik investasi bagi investor masih cukup kuat," kata Willilam dalam ulasannya

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya