IHSG Dibuka Menguat, Sektor Tambang Jadi Pendorong

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham di awal pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Okt 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 09:15 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham di awal pekan ini.

Pada pembukaan perdagangan saham Jumat (27/10/2017) pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 20,11 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.999,30. Indeks saham LQ45 naik 0,45 persen ke posisi 989,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 43 saham melemah dan 89 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.001,55 dan terendah 5.986,71.

Total frekuensi perdagangan saham 15.682 kali dengan volume perdagangan 1,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 726 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 498 miliar di pasar keseluruhan. Dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.563.

Secara sektoral, sebagian saham menghijau dipimpin sektor pertambangan naik 1,31 persen. Sektor saham keuangan mendaki 0,51 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,51 persen juga.

Saham-saham yang mencatat top gainers, antara lain saham MTWI menguat 24,82 persen ke posisi Rp 342 per saham, saham MDKI melonjak 25 persen ke posisi Rp 380 per saham, dan saham ZINC naik 21 persen ke posisi Rp 1.690 per saham.

Adapun saham-saham yang mencatat top losers, antara lain saham MLIA turun 6,67 persen ke posisi Rp 560 per saham, saham ASJT tergelincir 6,25 persen ke posisi Rp 600 per saham, dan saham SQMI susut 5,88 persen ke posisi Rp 480 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, kondisi pola gerak IHSG sedang mempertahankan rentang konsolidasi yang telah bergeser naik usai tembus rekor tertinggi.

IHSG masih akan terkonsolidasi wajar dengan potensi penguatan yang lebih besar. Level support IHSG terlihat masih dapat bertahan dengan kuat.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan IHSG akan kembali konsolidasi pada awal pekan ini. Ia menilai, adanya penilaian harga sejumlah saham sudah mahal dan realisasi sebagian kinerja keuangan emiten akan kembali dimanfaatkan untuk aksi ambil untung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya