Bursa Asia Dibuka Beragam, Saham Energi Catatkan Penguatan

Saat ini, investor tengah menunggu hasil dari kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Asia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Nov 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 08:45 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia diperdagangkan bervariasi pada pembukaan Selasa ini. Sedangkan di AS, Wall Street ditutup menguat karena harga minyak naik ke level tertinggi sejak 2015.

Saat ini, investor tengah menunggu sentimen dari kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Asia. Trump akan tiba di Korea Selatan pada Selana ini setelah sebelumnya Mengunjungi Jepang.

Indeks Nikkei 225 bergerak mendatar. Saham-saham energi menguat mengikuti kenaikan harga minyak. Inpex naik 3,06 persen dan Japan Petroleum Exploration naik 3,07 persen. Saham-saham di sektor telnologi dan otomotif bergerak campuran.

Di Korea Selatan, Kospi hanya sedikit berubah. Indeks acuan tersebut tirin tipis 0,01 persen meskipun ada kenaikan saham energi dan ritel.

Petroleum refiner SK Innovation naik 1,65 persen dan Shinsegae melonjak 8,13 persen. Saham blue chip yaitu Samsung Electronics turun 0,14 persen dan SK Hynix turun 0,84 persen.

Sedangkan di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,67 persen yang didukung oleh saham-saham di sektor minyak dan gas. Santos naik 2,4 persen dan Beach Energy melonajk 3,6 persen.

Pelaku pasar tengah menanti hasil kunjungan Trump ke Asia. Presiden AS ini tiba di Jepang pada 5 November 2017 kemarin dan hari ini akan melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan. 

Setiba Presiden Trump di Jepang, ia segera menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sejumlah anggota militer AS yang berdinas di Yokota Air Base, tak jauh dari Tokyo. Dalam pidatonya, isu Korea Utara menjadi salah satu topik yang kerap ia sebut.

"Militer kami adalah benteng untuk melawan segala ancaman yang menargetkan orang AS, Jepang, dan lainnya di seluruh dunia. Kalian adalah harapan kami untuk melawan ancaman tiran dan diktator yang memangsa orang tak bersalah," kata Trump.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wall Street

Di bursa AS, Wall Street naik ke rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Senin di tengah optimisme tentang aktivitas merger dan karena investor bertaruh bahwa rencana Partai Republik untuk memotong pajak perusahaan akan meningkatkan pendapatan.

Saham Qualcomm naik 1,15 persen setelah Broadcom menawarkan untuk membeli pemasok supplier chip smartphone tersebut US$ 103 miliar dan menjadi akuisisi terbesar di sektor teknololgi. Saham Broadcom naik 1,42 persen.

"Faktanya kesepakatan itu besar," ujar Paul Nolte, Portfolio manager di Kingsview Asset Mangement di Chicago dilansir Reuters, Selasa (7/11/2017).

"Kita tidak melihat ada kesepakatan yang dibuat pada tahun ini. Ini bisa jadi awal dari kesepakatan yang dibuat sebagai imbas dari perubahan kebijakan pajak," imbuhnya.

Optimisme investor juga didorong oleh proposal Partai Republik pekan lalu untuk memangkas tarif pajak perusahaan menjadi 20 persen dari 35 persen dan mengakhiri beberapa keringanan pajak untuk perusahaan dan individu.

Dow Jones Industrial Average naik 0,04 persen untuk menetap di level 23.548,42, sementara S&P 500 menambahkan 0,13 persen untuk menetap di level 2.591,13 dam Nasdaq menambahkan 0,33 persen untuk menetap di level 6.786,44.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya