Laporan Data Ekonomi Dorong Bursa Asia Naik

Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras terhadap Korea Utara saat memulai perjalanan selama 12 harinya ke Asia.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Nov 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 09:00 WIB
Bursa Saham Asia 6
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia melonjak mendekati level tertinggi dalam satu dekade, terpicu laporan data ekonomi dan pendapatan perusahaan di Amerika Serikat (AS). Ini juga mendorong kenaikan saham global.

Saat ini pasar tengah fokus pada kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Asia pada minggu ini.

Melansir laman Reuters, Senin (6/11/2017), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang berada di posisi 556,39.

Saham Australia diperdagangkan di sekitar level yang tidak terlihat sejak April 2015, yakni 5.956,90 poin. Sementara Nikkei Jepang menguat ke posisi tertinggi dalam 21 tahun.

Trump mengeluarkan perkataan keras terhadap Korea Utara saat memulai perjalanan selama 12 harinya ke Asia sejak hari Minggu. Dia mengatakan jika AS dan para sekutu siap untuk mempertahankan diri.

Trump berharap adanya kesepakatan dengan pemimpin Jepang dan Korea Selatan sebelum mengunjungi Beijing, guna membicarakan masalah Korea Utara kepada Presiden China Xi Jinping.

Trump juga berencana bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perjalanannya.

Selain kunjungan Trump, investor juga mencermati rilis data ekonomi yang bisa mempengaruhi pasar. Indeks pembelian non-manufaktur AS naik ke tingkat tertinggi sejak 2005.

"Pertumbuhan global menjadi tema, dan terutama kita telah melihat peningkatan nyata di Eropa," kata Chris Weston, Ahli Strategi Pasar Senior di IG Market.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

IHSG Punya Peluang Tembus Rekor Kembali

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mendatar pada perdagangan saham sepekan. Sentimen dalam dan luar negeri mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Recapital Sekuritas Kiswoyo Adi Joe mengatakan, dari dalam negeri laju IHSG akan dipengaruhi data pertumbuhan ekonomi kuartal III.

Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,01 hingga 5,05 persen. "Menunggu data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (6/11/2017).

Dari global, pelaku pasar tengah menanti kepastian terkait kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).

"The Fed belum ada keputusan kapan naikan suku bunga," ujar dia.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.900. Kemudian resistance pada level 6.100.

Saham rekomendasi Kiswoyo yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (IKNP).

Sementara, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpeluang kembali tembus rekor. Laju IHSG dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi yang positif di kisaran 5,1 persen.

"Sehingga di perkirakan pekan depan IHSG akan kembali bergerak mencoba mencetak rekor tertinggi lagi melihat optimisnya perkiraan pertumbuhan ekonomi meskipun secara teknikal cukup rentan akan koreksi jangka pendek, "jelas dia.

Dia memperkirakan IHSG pada level support 5.996 dan resistance 6.084. Saham pilihan Lanjar yakni PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya