Pekan Ini IHSG Variatif dengan Kecenderungan Menguat

Aksi beli saham akan terus berlanjut sehingga menopang penguatan IHSG selama sepekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Nov 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham sepekan ke depan. IHSG akan menguat sejalan dengan aksi beli investor.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berharap aksi beli saham akan terus berlanjut sehingga menopang penguatan IHSG selama sepekan.

"Diharapkan sentimen yang ada dapat dihasilkan positif agar pergerakan IHSG dapat bertahan di zona hijaunya yang juga dibantu dengan peningkatan volume beli, " kata dia di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Namun demikian, dia juga meminta pelaku pasar mewaspadai berbagai sentimen yang mempengaruhi perdagangan saham. Investor juga mesti berhati-hati terhadap aksi ambil untung.

"Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG serta waspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung, "kata dia.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.960-6.012. Lalu resistance pada level 6.077-6.093.

Reza merekomendasikan saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan pekan kemarin

Untuk diketahui, IHSG mengalami kenaikan pada perdagangan sepanjang pekan ketiga November 2017 sebesar 0,49 persen menjadi 6.051,73 poin dari level 6.021,82 poin pada penutupan perdagangan sepekan sebelumnya.

Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami kenaikan 0,42 persen menjadi Rp 6.693,94 triliun dari posisi Rp 6.665,64 triliun sepekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi perdagangan saham harian pada pekan tersebut mengalami pertumbuhan 20,62 persen menjadi 11,11 miliar unit saham dari 9,21 miliar unit saham sepekan sebelumnya.

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi transaksi harian saham meningkat 7,01 persen menjadi 331,11 ribu kali transaksi dari 309,42 ribu kali transaksi pada pekan lalu, dan rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian mengalami perubahan 2,32 persen menjadi Rp 7,56 triliun dari Rp 7,74 triliun sepekan sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya