IHSG Dibuka Menguat, Sektor Aneka Industri Jadi Pendorong Utama

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Des 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 09:12 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini. Ini adalah perdagangan terakhir di 2017.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG naik 26,69 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.338,49. Indeks saham LQ45 juga naik 0,43 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 102 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 35 saham melemah. Di luar itu, 89 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.340,89 dan terendah 6.322,95.

Total frekuensi perdagangan saham 11.643 kali dengan volume perdagangan 2,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 25 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.543.

Secara sektoral, dari 10 sektor saham pembentuk indeks terdapat satu sektor yang melemah, yakni barang konsumsi yang turun 0,15 persen.

Sementara yang menguat antara lain aneka industri yang naik 1,01 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul keuangan yang naik 0,93 persen dan sektor saham industri dasar yang naik 0,24 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PCAR naik 69 persen ke posisi Rp 254, saham CAMP melonjak 23 persen ke posisi Rp 1.835, dan saham JMAS naik 17,86 persen ke posisi Rp 1.010 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SRAJ turun 12,69 persen ke posisi Rp 234, saham BKSW tergelincir 8,63 persen ke posisi Rp 212, dan saham ERTX susut 8,47 persen ke posisi Rp 108 per saham.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, gerak IHSG dibayangi aksi ambil untung. Terlebih, IHSG baru saja menembus rekor.

"Investor mencermati aksi profit taking akhir tahun yang berkemungkinan besar terjadi melihat kenaikan yang cukup signifikan sejak breakout level 6.150," kata dia Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Lanjar memperkirakan, IHSG berada pada support 6.250. Sementara resistance pada level 6.330.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cetak Rekor Tertinggi

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Kepercayaan investor menjadi pendorong penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (28/12/2017), IHSG menguat 36,88 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.314,04. Indeks saham LQ45 menguat 0,69 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 175 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 169 saham melemah. Di luar itu, 126 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sentuh level terendah 6.259,60 dan tertinggi 6.314,44. Total frekuensi perdagangan saham 291.201 kali dengan volume perdagangan 23,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,5 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 580 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.549.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham infrastruktur naik 1,41 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,37 persen dan sektor saham keuangan melonjak 10,4 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya