Sesi I, IHSG Catat Rekor Tertinggi Baru di 6.565

10 sektor saham kompak menguat yang dipimpin sektor saham tambang sehingga dorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke sesi pertama

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jan 2018, 12:25 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 12:25 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan penguatan pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG kembali cetak rekor tertinggi baru pada sesi pertama.

Pada penutupan sesi pertama, Selasa (23/1/2018), IHSG naik 65,15 poin atau 1 persen ke posisi 6.565,68. Indeks saham LQ45 menguat 1,19 persen ke posisi 1.114,86. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 206 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 103 saham melemah. 123 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi di 6.581,50 dan terendah 6.537,07.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 225.570 kali dengan volume perdagangan 7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 259,44 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.305.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham tambang naik 1,74 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 1,59 persen dan sektor saham keuangan menguat 1,21 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PGAS naik 7,29 persen ke posisi Rp 2.650, saham TRAM melonjak 5,51 persen ke posisi Rp 268 dan saham DOID menanjak 5,05 persen ke posisi Rp 1.040 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham HOKI melemah 2,87 persen ke posisi Rp 338, saham FINN merosot 2,82 persen ke posisi Rp 172, dan saham IIKP susut 2,5 persen ke posisi Rp 312 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Taiwan melemah 0,01 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,44 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 1,09 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,23 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,89 persen. Selain itu, indeks saham Singapura mendaki 0,47 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Awal Sesi, IHSG Menguat

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau. Semua sektor menghijau dipimpin pertambangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (23/1/2018), IHSG naik tipis 37,48 poin atau 0,58 persen ke posisi 6.538,01.

Kemudian IHSG menguat 0,71 persen ke posisi 6.546,71. Indeks saham LQ45 naik 1 persen ke posisi 1.112,8. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 116 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 15 saham lainnya tertekan dan 88 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi intraday 6.548,12 dan terendah 6.537,07. Level intraday merupakan level terjadi pada saat perdagangan saham.

Total frekuensi perdagangan saham 7.093 kali dengan volume perdagangan saham 161 juta. Nilai transaksi Rp 159 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 27,6 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.309.

Secara sektoral, semua sektor saham menguat. Sektor saham tambang naik 1,41 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham konsumsi mendaki 0,95 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,84 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya