IHSG Berpeluang Menguat, Simak 5 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.467-6.530 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jan 2018, 07:15 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 07:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Binaarta Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, investor asing yang kembali melakukan aksi beli dapat membantu penguatan IHSG. Selain itu, hal itu juga agar IHSG tetap bertahan di teritori positif. Reza memperkirakan, IHSG bergerak di level support 6.478-6.490 dan resistance 6.522-6.548 pada Selasa pekan ini.

"Meski diharapkan pergerakan positif ini dapat terjaga namun tetap waspadai aksi ambil untung yang akan memanfaatkan kenaikan tersebut," ujar Reza dalam ulasannya, Selasa (23/1/2018).

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak tertekan dengan kisaran 6.467-6.530 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

"IHSG secara teknikal menguji level 6.500 setelah optimis di atas moving average lima harian. Namun terbentuk pola dengan indikasi koreksi jangka pendek pada perdagangan berikutnya," jelas Lanjar.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).Sedangkan Reza memilih saham PT Timah Tbk (TINS) dan PT Indo Tambang raya megah Tbk (ITMG).

"Maintain buy selama dapat bertahan di atas 970. Support harga 950-970 dan resisntance 1.020-1.040," kata dia.

Pada perdagangan saham Senin kemarin, IHSG naik tipis 9,63 poin ke posisi 6.500,53 dengan sektor komoditas mendorong penguatan. Sektor tambang dan pertanian juga menguat.

Optimisme mengenai prospek harga batu bara pada 2018 juga mampu bertahan di atas US$ 105 per metrik ton menjadi faktor utama. Akan tetapi, investor asing melakukan aksi jual Rp 288,94 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Sentuh Level 6.500

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi baru pada awal 2017. Akan tetapi, penguatan IHSG menjadi terbatas di tengah minimnya sentimen.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 22 Januari 2018, IHSG naik tipis 9,63 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.500,52. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 1.101. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 197 saham mendaki sehingga mengangkat laju IHSG. Sementara itu, 151 saham melemah dan 129 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.529,20 dan terendah 6.484,20.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 117,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.341. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 2,54 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian menanjak 1,28 persen, dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,54 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,98 persen, dan catatkan pelemahan terbesar.

Saham-saham yang catatkan penguatan di awal pekan antara lain saham LEAD naik 17,78 persen ke posisi Rp 106 per saham, saham MBSS melonjak 16,33 persen ke posisi Rp 855 per saham, dan saham FINN menanjak 13,46 persen ke posisi Rp 177 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INTP melemah 4,98 persen ke posisi Rp 21.450, saham EXCL melemah 4,76 persen ke posisi Rp 3.000, dan saham LPPF turun 3,41 persen ke posisi Rp 10.625.

Sebagian besar bursa saham Asia menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,72 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,43 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,03 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,39 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,54 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 0,72 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya