Tersengat Regional, IHSG Ditutup Turun ke 5.878,55

Sektor saham aneka industri turun 3,10 persen, dan catatkan penurunan terbesar dalam IHSG

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Jun 2018, 16:21 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2018, 16:21 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan penguatan sehingga harus tersungkur di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (27/6/2018), IHSG melemah 38,09 poin atau 0,65 persen ke posisi 5.878,55. Indeks saham LQ45 turun 1,06 persen ke posisi 901. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.859,60 dan terendah 5.787,55. Sebanyak 206 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sebanyak 171 saham menguat dan 114 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 417.692 kali dengan volume perdagangan saham 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 535 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.217.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Hanya sektor perkebunan yang mampu parkir di zona hijau.

Sektor saham aneka industri turun 3,10 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang melemah 1,73 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,21 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MITI naik 34,62 persen ke posisi Rp 105 per saham, saham HOME menanjak 34,23 persen ke posisi Rp 149 per saham, dan saham PKPK mendaki 34,19 persen ke posisi Rp 157 per saham.

Sedangkan saham BMAS turun 16,92 persen ke posisi Rp 324 per saham, saham DPNS melemah 16,19 persen ke posisi Rp 352 per saham, dan saham MFMI susut 16,18 persen ke posisi Rp 570 per saham.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, pelemahan IHSG ini karena pengaruh dari regional. "Hang Seng ditutup di bawah suport," jelas dia.

Ia melanjutkan, hasil hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak ada pengaruh kepada pergerakan indeks acuan di Indonesia tersebut.

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Prediksi Analis

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi gerak IHSG pada hari ini berbeda dengan prediksi analis sebelumnya. Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William menuturkan, peluang IHSG kembali naik masih terbuka cukup besar di tengah pelaksanaan Pilkada 2018. Laju IHSG akan bergerak di kisaran 5.779-5.998 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Hal senada dikatakan Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia prediksi IHSG terkonsolidasi pada perdagangan saham saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018. Penetapan Pilkada sebagai libur nasional menjadi salah satu sentimen yang pengaruhi IHSG hari ini. 

"IHSG dihadapkan dengan kemungkinan sepinya perdagangan di tengah penetapan libur nasional Pilkada oleh pemerintah. Sehingga investor akan cenderung berhati-hati mengambil langkah keputusan investasinya menjelang sentimen BI rate selanjutnya pada Kamis," kata Lanjar. 

Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar cenderung fokus terhadap rapat dewan gubernur BI (RDG BI) pada 27-28 Juni 2018. Pelaku pasar akan mencermati apakah BI fokus stabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya