Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ikuti bursa saham global.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (26/7/2018), IHSG menguat 15,76 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.949,65. Pembukaan pukuk 09.00 waktu JATS, IHSG masih pertahankan penguatan dengan naik 23,65 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.957,57. Indeks saham LQ45 menanjak 0,61 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 30 saham melemah dan 86 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.965,09 dan terendah 5.949,65.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 11.739 kali dengan volume perdagangan saham 521,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 433,8 miliar. Investor asing beli saham Rp 9,79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.438.
10 sektor saham kompak menguat dengan sektor saham tambang catatkan penguatan terbesar 1,07 persen. Disusul sektor saham industri dasar naik 0,81 persen dan sektor saam aneka industri menanjak 0,79 persen.
Pada perdagangan Kamis pagi, saham-saham yang menguat antara lain saham BAPA naik 30 persen ke posisi 182 per saham, saham BKSW melonjak 9,47 persen ke posisi 208 per saham, dan saham ASGR mendaki 8,47 persen ke posisi 1.600 per saham.
Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham BTEK melemah 4,58 persen ke posisi 125 per saham, saham BELL turun 4 persen ke posisi 240 per saham, dan saham JMAS tergelincir 3,66 persen ke posisi 920 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,20 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,21 persen.
Sedangkan indeks saham di bursa Asia yang menguat antara lain saham indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,56 persen, indeks saham Singapura dan Taiwan masing-masing naik 0,37 persen dan 0,07 persen.
Analis PT Arta Sekuritas prediksi IHSG menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini didiukung data pinjaman bank naik ke level 10,75 persen. Hal itu menunjukkan aktivitas perekonomian mulai kembali aktif. Investor juga masih antisipasi laporan keuangan kuartal II 2018 yang akan segera dirilis.
DBS Bank menyoroti BI perkirakan defisit transaksi berjalan sebesar USD 25 miliar pada 2018. Angka itu kurang tiga persen dari produk domestik bruto (PDB). Defisit transaksi berjalan jauh lebih tinggi dari 2017 sebesar USD 17,3 miliar.
Â
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini 26 Juli 2018 Saat ini investor akan fokus pada keputusan suku bunga di Eropa serta neraca perdagangan di Amerika Serikat (AS).
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpotensi terkoreksi senada dengan mayoritas bursa saham Eropa yang dibuka pada zona negatif hari ini. Adapun indeks Eurostoxx melemah 0,23 persen, FTSE 0.52 persen dan DAX 0.22 persen.
"Hari ini, IHSG cenderung bergerak menekan di rentan 5.871-5.960," tutur dia.
Masih senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi, IHSG bakal terkoreksi pada pergerakan indeks. Hal ini, kata Nafan, membuat IHSG menuju ke area support.
"IHSG berpotensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham. Untuk range-nya ya kira-kira di 5.910 sampai 5.959," ungkapnya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor sebagai berikut:
Analis Lanjar memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), dan juga PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Kemudian Nafan Aji yang menyarankan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), serta PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement