Emiten Pertama di 2019, Saham Sentra Food Naik 68,89 Persen

Pada pencatatan perdana Selasa ini, saham Sentral Food Indonesia naik 93 poin atau 68,89 persen ke level Rp 228.

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Jan 2019, 09:37 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 09:37 WIB
PT Sentra Food Indonesia Tbk (SFI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/1/2019) pagi ini.
PT Sentra Food Indonesia Tbk (SFI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/1/2019) pagi ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sentra Food Indonesia Tbk (SFI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/1/2019) pagi ini. Perusahaan dengan kode FOOD tersebut merupakan emiten pertama yang menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa tahun 2019.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna berharap, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada.

"Ini perusahaan pertama yang tercatat di BEI. Ini spesial momen bagi perusahaan dari private company menjadi public company. Semoga Perseroan dapat menawarkan komitmen dan visi yang jelas bagi perusahaan kedepannya. Semoga terus bisa berinovasi," ujarnya.

Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 93 poin atau 68,89 persen ke level Rp 228 dari harga IPO Rp 135. Saham SAP ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 15 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 342 ribu.

Dari aksi korporasi ini, Sentra Food Indonesia memperoleh tambahan modal sebanyak Rp 20,25 miliar. Manajemen perseroan akan menggunakan dana hasil IPO itu seluruhnya untuk meningkatkan setoran modal ke perusahaan anak, yaitu PT Kemang Food Industries (Kemfood) guna membeli bahan baku daging dan bahan lainnya.

Sebagai informasi, saat ini kapasitas produksi Kemfood baru mencapai 150 ton per bulan. Perseroan yakin pasca IPO kapasitas produksi bakal meningkat menjadi 200 ton per bulan.

Sementara itu, Sentra Food Indonesia menargetkan penjualan dan laba di tahun 2019 masing-masing sebesar Rp 137 miliar dan Rp 3,7 miliar. Perseroan dengan kode saham SFI ini dibantu oleh PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Hari Ini

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan Selasa pekan ini.  IHSG diperkirakan melemah dengan diperdagangkan pada level 6.123-6.421.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (8/1/2019), IHSG naik 5,039 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.292,26. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 5,039 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.295,92. Indeks saham LQ45 naik 0,14 persen ke posisi 1.004,14.

Sebanyak 120 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 35 saham melemah dan 115 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.298,88 dan terendah 6.291,71. 

Dari 10 sektor pembentuk indeks, terdapat tiga sektor yang melemah dan lainnya menguat. Tiga sektor yang melemah adalah perkebunan, barang konsumsi dan kontruksi.

Sektor saham aneka industri menguat 0,81 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor perdagangan yang menguat 0,39 persen dan sektor industri dasar tang naik 0,39 persen.

Total frekuensi perdagangan saham 20.389 kali dengan volume perdagangan saham 903 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 381 miliar. Investor asing beli saham Rp 7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.043.

Saham-saham yang mampu catatkan penguatan antara lain saham FOOD melonjak 68,89 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham RELI menanjak 24,81 persen ke posisi Rp 24,81 per saham, dan saham ENRG meroket 8,57 persen ke posisi Rp 77 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BIKA susut 11,29 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham ERTX merosot 8,33 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham SOSS tergelincir 6,80 persen ke posisi Rp 480 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya