Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkoreksi wajar pada perdagangan saham Selasa (8/1/20191). IHSG diperkirakan melemah dengan diperdagangkan pada level 6.123-6.421.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpotensi terkoreksi dengan berada di support dan resistance pada level 6.231-6.317. Penguatan mata uang rupiah faktanya belum mampu mengkerek IHSG untuk berlabuh di zona hijau hari ini.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, investor kedepannya akan memperhatikan sejauh mana prospek negosiasi perang dagang antar dua negara besar yakni Amerika Serikat (AS)-China. Fluktuasi harga minyak dunia juga diperkirakan masih akan menghiasa pola IHSG untuk beberapa waktu mendatang.
Dia menyarankan, tetap waspadai rilis data-data ekonomi global ke depan. Terutama sentimen yang berpotensi mempengaruhi IHSG serta pergerakan rupiah dan pergerakan indeks global.
"Dari dalam negeri trader akan menanti data dari penjualan mobil. Termasuk posisi (stance) dari bank sentral AS The Fed terkait suku bunga beberapa waktu nanti," ujarnya di Jakarta.
Adapun Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati menjelaskan IHSG berpeluang terkoreksi di tengah kepastian global hari ini. IHSG secara teknikal terkoreksi pada kisaran 6.123-6.421.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saham Pilihan
Beberapa saham rekomendasi hari ini antara lain menurut Lanjar adalah saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Kemudian Suryo menganjurkan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), serta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Advertisement