Rupiah Menguat ke 14.088 per Dolar AS, IHSG Menanjak 21,72 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona hijau pada awal sesi perdagangan ikuti pergerakan bursa saham global.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jan 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 09:15 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG mengikuti bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (10/1/2019), IHSG naik 21,72 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.293,95. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG naik 24,75 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.296,99. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.002,07. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 159 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 44 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.302,61 dan terendah 6.287,68.

Total frekuensi perdagangan saham 31.682 kali dengan volume perdagangan 654,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 334,7 miliar.

Investor asing beli saham Rp 32,59 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.085. Sebagian besar sektor saham kompak menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,62 persen.

Sektor saham barang konsumsi naik 0,82 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,55 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POLI melonjak 49,85 persen ke posisi 2.450 per saham, saham BEEF mendaki 34,71 persen ke posisi 454 per saham, dan saham FOOD naik 24,65 persen ke posisi 354 per saham.

Sementara itu, saham PT Indosat Tbk turun 13,33 persen ke posisi Rp 1.950 per saham, saham DART tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 272 per saham dan saham PTSN susut 4,35 persen ke posisi Rp 1.320 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,31 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,01 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,25 persen. Sedangkan indeks saham Singapura naik 0,04 persen.

 

Prediksi Analis

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, IHSG akan melanjutkan penguatan didorong oleh aksi beli saham investor asing. Kata dia, investor cukup optimistis dengan kondisi pasar di bursa saham saat ini. IHSG berpotensi melaju ke zona hijau dengan diperdagangkan pada level 6.123-6.421.

"Masih melanjutkan penguatan ya. Sentimennya net buy asing masih berlanjut. Ini artinya mereka optimistis terhadap IHSG. Sementara itu, faktor lainnya, secara teknikal masih di atas MA5 juga. Jadi berpeluang lanjutkan penguatan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis 10 Januari 2019.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi berpendapat IHSG cenderung bakal tersungkur. IHSG berpotensi turun ke zona merah dengan kisaran 6.172-6.296. Saham perbankan dan konstruksi masih menjadi anjuran saham cuan hari ini oleh Lanjar.

"Meskipun menguat secara teknikal, IHSG membentuk pola candle bearish counter attackdengan indikasi kembali menguji support MA5 di level 6.263. Oleh karena itu, pergerakan akan cenderung negatif dengan potensi lanjut melemah," ujar dia.

Berbicara saham moncer hari ini, Hartanto cenderung menganjurkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Adapun Lanjar merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), serta PT United Tractors Tbk (UNTR).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya