Investor Asing Beli Saham Rp 500 Miliar, IHSG Naik Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Jan 2019, 16:19 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 16:19 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (9/1/2019), IHSG naik terbatas 9,39 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.272,23. Indeks saham LQ45 susut 0,07 persen ke posisi 996,77.

Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 237 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Namun, 173 saham melemah sehingga dorong penguatan IHSG jadi terbatas. 133 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.311,57 dan terendah 6.265,32. Total frekuensi perdagangan saham 488.618 kali dengan volume perdagangan saham 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 500,17 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.125.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertanian naik 1,8 persen dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menanjak 0,77 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,73 persen. Sedangkan sektor saham barang konsumsi turun 1,06 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,56 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham INPP naik 25 persen ke posisi Rp 650 per saham, saham ISAT melonjak 24,65 persen ke posisi Rp 2.250 per saham, dan saham FOOD mendaki 24,56 persen ke posisi Rp 284 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MTSM susut 24,78 persen ke posisi Rp 170 per saham, saham JECC merosot 19,92 persen ke posisi Rp 5.325 per saham, dan saham ABDA susut 19,71 persen ke posisi Rp 5.600 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Thailand melemah 0,22 persen.Sedangkan indeks saham lainnya yaitu indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 2,27 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Lalu indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 1,95 persen.

Lalu indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,1 persen, indeks saham Shanghai bertambah 0,71 persen, indeks saham Singapura menguat 0,86 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,83 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada beberapa sentimen positif pengaruhi kinerja IHSG. Pertama, meredanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua, optimisme para pelaku pasar kalau negosiasi perdagangan bilateral antara AS dengan China yang diselenggarakan di Beijing akan hasilkan kesepakatan yang menyeluruh.

"Menguatnya harga komoditas karena ada sentimen data minyak AS inventories yang diperkirakan negatif," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia menjadi USD 120,7 miliar pada Desember menjadi katalis positif.

 

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Menguat

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan hari ini. Seluruh sektor saham menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu 9 Januari 2019, IHSG menguat 33,2 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.296,1. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 39,1 poin atau 0,63 persen ke posisi 6.302,03. Indeks saham LQ45 naik 0,86 persen ke posisi 1.005,98.

Sebanyak 155 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 16 saham melemah dan 93 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.304,9 dan terendah 6.295,3.

Dari 10 sektor pembentuk indeks, seluruhnya menguat.Sektor saham keuangan menguat 0,82 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor aneka industri yang menguat 0,82 persen dan sektor pertambangan naik 0,78 persen.

Total frekuensi perdagangan saham 8.783 kali dengan volume perdagangan saham 455,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 195,3 miliar. Investor asing beli saham Rp 24,6 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.108.

Saham-saham yang mampu catatkan penguatan antara lain saham GSMF melonjak 10,53 persen ke posisi Rp 105 per saham, saham GAMA menanjak 10 persen ke posisi Rp 55 per saham, dan saham LPLI meroket 9,71 persen ke posisi Rp 113 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FMII susut 6,43 persen ke posisi Rp 615 per saham, saham DART merosot 6,43 persen ke posisi Rp 262 per saham, dan saham KBLV tergelincir 4,41 persen ke posisi Rp 650 per saham.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya