Liputan6.com, Jakarta Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan kembali diperdagangkan turun pada level 6311-6357, pada hari ini.
Vice President Research PT Artha Sekuritas Indonesia, Frederik Rasali menjelaskan, pergerakan indeks dipengaruhi hasil keputusan suku bunga the Fed dan Bank Indonesia yang dinyatakan tetap. "Namun ada indikasi suku bunga akan turun hingga akhir tahun ini,"Â jelas dia, Jumat (21/6/2019).
Frederik memperkirakan, IHSG berpeluang terkoreksi pada level support dan resistance di 6.311-6.357. Sementara itu, dari sisi teknis, IHSG kemungkinan besar akan ditutup negatif dengan potensi koreksi wajar.
Advertisement
"Hari ini, IHSG akan ditutup ke zona merah pada kisaran 6288-6381," papar Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama.
Sejumlah saham rekomendasi menurutnya seperti saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Kemudian Frederik menyarankan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
IHSG Ditutup Memerah, Rupiah pada Posisi 14.183 per Dolar AS
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada penutupan perdagangan saham hari ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (20/6/2019), IHSG merosot 3,76 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.335,501.
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,24 persen ke posisi 1.001,04. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Baca Juga
Sebanyak 214 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 197 saham melemah dan 126 saham diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.357,46 dan terendah 6.311,25. Total frekuensi perdagangan saham 522.167 kali dengan volume perdagangan saham 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun.
Investor asing beli saham Rp 249,72 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.183.
Sektor saham industri dasar menguat dengan naik 1,48 persen. Disusul sektor saham konstruksi naik 1,38 persen dan sektor saham perkebunan naik 0,36 persen. Sementara sektor saham yang melemah, antara lain konsumsi turu 0,82 persen.Â
Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham MTPS naik 24,75 persen ke posisi Rp 1.260 per saham, saham SFAN melonjak 24,53 persen ke posisi Rp 396 per saham, dan saham GLOB menguat 3,18 persen ke posisi Rp 23,26 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NICK turun 16,06 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham PNSE terpangkas 12,50 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham BOLA merosot 10,90 persen ke posisi Rp 376 per saham.
Â
Advertisement