IHSG Bakal Perkasa Jelang Penentuan Suku Bunga The Fed

IHSG berpotensi perkasa dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.363 dan resistance 6.405.

oleh Bawono Yadika diperbarui 01 Agu 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 06:30 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis (1/8/2019) ini.

Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, indeks berpeluang menguat ditopang indikator stochastic yang kini bergerak menyempit saat mendekati area oversold.

Sebab itu, ia memproyeksi IHSG berpotensi perkasa dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.363 dan resistance 6.405.

"Pergerakan indeks selanjutnya akan dipengaruhi keputusan suku bunga The Fed hari ini," papar dia.

Kendati begitu, Frederik berujar, IHSG kemungkinan masih akan menguat dalam rentang yang terbatas. Hal itu karena investor masih cenderung hati-hati menunggu keputusan suku bunga acuan The Fed.

Senada, Senior Research KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai, pergerakan IHSG memang belum dapat naik signifikan. Apalagi melihat sentimen regional yang menyeruak menghambat kenaikan indeks.

Tetapi, pihaknya masih optimistis IHSG dapat menembus breakout di atas level 6.400. "Bisa di atas 6.400 menuju level 6.500, sehingga rekomen untuk positioning buy menunggu siklus kenaikan selanjutnya," terangnya.

Adapun pada hari ini dia memprediksi IHSG akan berlabuh di teritori positif dalam rentang support 6.300 dan resistance 6.400.

Khusus hari ini, Yuganur menganjurkan investor agar mengoleksi saham BUMN. Itu seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Sementara itu, Frederik memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), serta PT PP Tbk (PTPP).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Kemarin

IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Padahal saat pembukaan, IHSG sempat tertekan ke zona merah. IHSG menguat 13,50 poin atau 0,21 persen ke level 6.390,50. Indeks saham LQ45 juga naik 0,21 persen ke posisi 1.022,43.

Sebanyak 199 saham di menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 237 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 511.102 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,8 triliun. 

Investor asing jual saham Rp 403 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.020.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor industri dasar memimpin penguatan dengan naik 1,58 persen. Kemudian disusul sektor barang konsumsi menguat 1,41 persen dan manufaktur 0,75 persen.

Sedangkan sektor yang melemah antara lain industri dasar yang melemah 2,92 persen. Disusul sektor konstruksi turun 0,96 persen dan sektor pertambangan dasar trurun 0,45 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain PAMG naik 25 persen ke Rp 825 per saham, POLA menguat 23,89 persen ke Rp 1.400 per saham dan OCAP naik 23,81 persen ke Rp 321 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain POSA yang turun 34,92 persen ke Rp 123 per saham, SKYB melemah 20,21 persen ke Rp 150 per saham dan DIGI turun 14,10 persen ke Rp 1.675 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya