Awal Pekan, IHSG Dibuka Melemah ke 6.307,51

Pada pembukaan Senin(5/8/2019) pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus melemah dengan turun 32,67 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.307,51.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Agu 2019, 09:16 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 09:16 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.238 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan Senin(5/8/2019) pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus melemah dengan turun 32,67 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.307,51.

Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 0,78 persen ke posisi 1.000,2. Begitu juga dengan indeks saham IDX30 turun 0,77 persen ke posisi 547,94.

Pada pembukaan perdagangan sebanyak 47 saham menguat. Selain itu 147 saham melemah dan 147 saham diam di tempat.

Di awal bulan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.315,06 dan terendah 6.302,27.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 25.538 kali dengan volume perdagangan 290,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 163,2 miliar.

Investor asing jual saham Rp 20,18 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.238.

Seluruh sektor saham memerah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sektor saham yang turun paling tajam yaitu sektor barang konsumsi yang turun 0,99 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur turun 0,89 persen dan sektor infrastruktur turun 0,83 persen.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham PAMG turun 14,16 persen ke posisi Rp 400 per saham, saham TKIM merosot 5,69 persen ke posisi Rp 10.350 per saham dan saham KPAL turun 5,26 persen ke posisi Rp 540 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain AGRS melonjak 16,28 persen ke level Rp 300 per saham, SRAJ mendaki 16 persen ke level Rp 290 per saham dan TFCO naik 15,79 persen ke angka Rp 660 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

IHSG diramal bakal perkasa pada perdagangan saham di awal pekan ini.
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bakal perkasa pada perdagangan saham di awal pekan ini. Alasannya, tren naik mingguan terlihat pada laju indeks untuk hari ini.

Analis Senior PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, aksi jual kaum beruang akibat volatilitas regional telah menahan kenaikan IHSG selama sepekan pada minggu lalu. Tetapi, secara grafik indeks hari ini mengindikasikan sinyal positif.

"Kalau dilihat secara kacamata grafik mingguan, maka IHSG telah membentuk kaki trend naik (up-leg) untuk mendukung kenaikan berikutnya di atas level 6.400 ke 6.470-6.500," terangnya Senin (5/8/2019).

Adapun untuk investor, dia menganjurkan untuk melakukan akumulasi positioning buy di beberapa saham big cap maupun lapis dua pilihan. Salah satunya ialah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG secara teknikal akan bergerak menguji support dan mencoba berbalik menutup gap yang terbentuk. Kata dia, IHSG berpeluang menguat dan bergerak ke arah zona hijau dalam rentang support di level 6.301 dan resistance di level 6.372.

Untuk saham rekomendasi, pihaknya kali ini menyarankan investor mengoleksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), hingga saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan dari Yuganur, pihaknya menganjurkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Waskita Beton Tbk (WSBP), PT Indotambang Raya Tbk (ITMG), serta saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya