Seluruh Sektor Melemah, IHSG Dibuka Terjun ke 6.192,45

Pada pembukaan perdagangan Kamis (15/8), IHSG dibuka melemah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Agu 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (15/8/2019), IHSG anjlok 74,87 poin atau 1,19 persen ke level 6.192,45. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG turun 102,44 poin atau 1,63 persen ke posisi 6.164,89.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 2,14 persen ke posisi 965,78. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 201 saham melemah. Selain itu 33 saham menguat dan 70 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.192,45 dan terendah 6.161,66.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 18.050 kali dengan volume perdagangan 211 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 228,4 miliar.

Investor asing jual saham Rp 43,686 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.290.

Seluruh sektor saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Pelemahan tertinggi di sektor industri dasar dengan turun 2,24 persen. Disusul oleh sektor keuangan yang melemah 1,98 persen dan sektor manufaktur turun 1,64 persen

Saham-saham yang melemah antara lain saham SIMA turun 13,7 persen ke posisi Rp 63 per saham, saham JAYA melemah 9,35 persen ke posisi Rp 97 per saham dan saham BOSS turun 8,54 persen ke posisi Rp 750 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain BIPP menguat 14,29 persen ke level Rp 80 per saham, AGRS naik 7,75 persen ke level Rp 278 per saham dan ARTO menguat 7,56 persen ke angka Rp 370 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Diproyeksi Melemah

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah untuk perdagangan saham Kamis ini.

Riset dari Artha Sekuritas menulis bahwa meski IHSG ditutup menghijau pada Rabu kemarin, tetapi indeks berpeluang terkonsolidasi pada perdagangan saham hari ini.

"Kabar baik meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok memang memberikan angin segar bagi indeks. Namun, tren pelemahan cukup terlihat besar pada hari ini," ujar Vice President Research PT Artha Sekuritas, Frederik Rasali di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Sementara itu, jelang rilis data neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan tersungkur di zona merah dalam kisaran 6.246-6.281.

Kendati demikian, riset dari Reliance Sekuritas berkata lain. Pihaknya memprediksi IHSG masih memiliki potensi untuk menguat terbatas pada hari ini.

"Investor menimbang data melambat dari AS-Tiongkok terhadap deskalasi perang dagang. AS mengatakan menunda hingga pertengahan Desember tarif 10 persen untuk beberapa produk buatan Tiongkok," papar riset Reliance Sekuritas.

Untuk hari ini, pihaknya melihat IHSG berpeluang menguat terbatas dalam rentang suppor dan resistance di level 6.200-6.320.

Di tengah minimnya sentimen pendorong indeks, Reliance Sekuritas menganjurkan investor memburu saham perbankan dan karya. Itu seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan dari Artha Sekuritas, pihaknya merekomendasikan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), kemudian diikuti saham PT Indosat Tbk (ISAT).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya