IHSG Diramal Masih Tertekan, Simak Saham Pilihan Berikut

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diprediksi masih tertekan

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Agu 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 06:30 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Analis memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan pada perdagangan saham hari ini.

Pelemahan indeks hari ini, dari sentimen global, masih akan dipengaruhi fluktuitas tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.

"Tekanan dari global diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Selain itu, situasi yang kurang kondusif di Hongkong juga menjadi sentimen negatif pergerakan indeks," tutur Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Karenanya, pihaknya memprediksi IHSG berpeluang terkonsolidasi melemah dalam rentang support dan resistance di 6.189-6.242.

Di sisi lain, dari segi teknikal, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama mengatakan, IHSG berpotensi untuk ditutup melemah tercermin dari pola long black maribozu.

"Kami memperkirakan indeks masih akan bergerak negatif dengan diperdagangkan 6.119-6.283," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rekomendasi Saham

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di tengah pelemahan ini, dirinya merekomendasikan untuk membeli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), hingga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Sedangkan Frederik menganjurkan investor untuk mengoleksi saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), kemudian diikuti saham PT Indosat Tbk (ISAT).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya