Seluruh Sektor di Zona Merah, IHSG Ditutup Anjlok ke 6.137,60

Pada penutupan perdagangan saham Selasa(24/9/2019), IHSG melemah 68.58 poin atau 1,11 persen ke level 6.137,60.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Sep 2019, 16:11 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 16:11 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok pada perdagangan Selasa pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa(24/9/2019), IHSG melemah 68.58 poin atau 1,11 persen ke level 6.137,60. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 1,56 persen ke posisi 961,53.

Sebanyak 327 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 102 saham menguat dan 128 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 442.622 kali dengan volume perdagangan 11,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 979,11 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.113.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan yang anjlok 1,99 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang turun 1,72 persen dan sektor industri dasar turun 1,71 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain AHAP yang turun 61,52 persen ke Rp 80 per saham, SKBM turun 20,79 persen ke Rp 402 per saham dan RELI turun 16,18 persen ke Rp 171 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain VINS naik 34,65 persen ke Rp 136 per saham, OPMS naik 24,56 persen ke Rp 284 per saham dan ANDI naik 24,55 persen ke Rp 2.080 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesuai Prediksi

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan loyo di pasar saham hari ini. Dorongan jual diprediksi tidak akan setinggi di hari sebelumnya.

Riset KGI Sekuritas mengungkapkan, indeks lebih cenderung untuk menguji ke level support 6.170-6.110 dan resistance di 6.300-6.350.

"Kami merekomendasikan untuk melakukan akumulasi intensif dengan menjual pada siklus kenaikan berikutnya," tutur Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Pernyataan ini didukung oleh riset Artha Sekuritas untuk hari ini. Disebutkan, secara teknikal IHSG membentuk deadcross menandakan potensi pelemahan masih terbuka.

Pada hari ini, Analis PT Artha Sekuritas Frederik Rasali memproyeksi IHSG akan tertekan dengan diperdagangkan di support 6.166-6.186 dan resistance 6.237-6.268.

Menanggapi hal ini, Frederik menganjurkan agar mengoleksi sejumlah saham BUMN seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Di sisi lain, Yuganur menyarankan agar investor membeli saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya