Liputan6.com, Jakarta - Saham perusahaan PT MD Pictures Tbk (FILM) milik Manoj Punjabi kini tercatat mengalami perubahan porsi kepemilikan.
Mengutip keterbukaan informasi di laman BEI Selasa (1/9/2019), Direktur Utama FILM Manoj Punjabi mengatakan pihaknya menjual saham perseroan sebesar 4.762.000 lembar saham.
Advertisement
Baca Juga
Dengan harga yang dibanderol senilai Rp210 per lembar saham ini, maka Manoj Punjabi akan mengantongi dana segar sebesar Rp1 miliar.
Atas penjualan tersebut, porsi kepemilikan saham pribadi menjadi berkurang 0,05 persen atau 4,76 juta lembar. Di mana, porsi awalnya sebesar 5.637.846.100 menjadi 5.633.084.100 lembar saham.
Transaksi tersebut sudah dilakukan pada 19 September 2019. Hal ini sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 11 tentang keterbukaan informasi pemegang saham tertentu.
Sebagai informasi, harga saham PT MD Pictures Tbk pada penutupan perdagangan hari ini tidak mengalami perubahan dari perdagangan Senin (30/9) yakni sebesar Rp260 per saham dimana tidak ada transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penjualan MD Pictures Tumbuh 67 Persen hingga Kuartal III 2018
PT MD Pictures Tbk (FILM) membukukan penjualan Rp 232,8 miliar hingga kuartal III 2018. Adapun penjualan tersebut meningkat sebesar 67 persen dari kuartal III 2017.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti ditulis Rabu (7/11/2018), dari penjualan sebesar itu, FILM meraih laba usaha Rp 122,2 miliar dan laba bersih Rp 96,7 miliar. Raihan itu tumbuh masing-masing 48 persen dan 30 persen dari tahun sebelumnya.
"Kami telah mencapai prestasi ini berkat keahlian dan pengalaman kami di industri perfilman dan dengan mengaplikasikan strategi yang tepat,“ ucap Direktur Utama PT MD Pictures Tbk Manoj Punjabi di Jakarta.
Saham FILM dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Agustus 2018. Emiten dengan aset Rp1,4 triliun per September 2018 itu merupakan emiten industri film pertama BEI.
Manoj mengungkapkan, Perseroan menargetkan penjualan Rp 200 miliar pada tahun ini. "Sejauh ini on track dalam memenuhi apa yang telah kami janjikan kepada para pemangku kepentingan," kata dia.
Dari sisi operasional, menurut Manoj, perseroan termasuk salah satu yang paling efisien. Hal ini disebabkan Perseroan menerapkan conveyer belt model yang memungkinkan skala dan jumlah produksi film yang tinggi serta replikasi yang mudah.
Melalui anak perusahaan PT Studio Tujuh, PT MD Pictures Tbk memiliki studio yang memungkinkan pembuatan film menjadi efisien dengan kualitas lebih baik. Saat ini studio tersebut memiliki luas lahan sekitar 2,4 hektar di Jakarta.
"Kami juga didukung oleh manajemen talenta yang sangat bagus dan strategi pemasaran yang kuat," tambah Manoj.
Untuk meningkatkan kinerja usaha serta menyerap peluang bisnis yang terus berkembang, FILM telah membentuk anak usaha PT Paw Pic Studio Indonesia dengan nilai investasi Rp 10 miliar. Lewat anak usaha yang 60 persen sahamnya dimiliki oleh FILM.
"Kami memiliki peluang lebih besar untuk memproduksi, menerbitkan dan mengedarkan film dan video lebih banyak dan berkualitas yang pada gilirannya akan berdampak pada membesarnya market share, yang pada tahun lalu telah mencapai sekitar 24 persen," ujar dia.
Advertisement
Bikin Film, MD Pictures Bakal Gandeng Perusahaan China dan Korea
Sebelumnya, PT MD Pictures Tbk akan bekerja sama (joint venture) untuk pembuatan film dengan perusahaan Korea Selatan dan China. Nilai investasi disebutkan mencapai USD 5 juta.
Direktur Utama PT MD Pictures Tbk, Manoj Punjabi mengatakan, kepemilikan saham untuk kepentingan joint venture tersebut akan dibagi tiga (three parties). "Three parties, jadi sepertiga-sepertiga, kita, Korea, dan juga China," tutur dia di Gedung BEI, Selasa 7 Agustus 2018.
Manoj menambahkan, pihaknya telah menandatangani kontrak dengan China. Ia pun akan menggunakan dana penawaran umum saham perdana (IPO) dalam joint venture tersebut.
"Nilai investasi USD 5 juta, kita sudah tanda tangan dengan China kemarin. Sekarang lagi persiapan, it's just a matter of time. Dan pakai dana IPO, jadi bagaimana caranya dana ini juga bisa multiply," ujar dia.
Meski demikian, Manoj belum menyebutkan perusahaan mana yang akan joint venture dengan perseroan. Namun ia menargetkan dapat memperoleh laba sebesar Rp 100 miliar pada 2018.
"Perusahaannya akan kami beri tahukan secara detail nanti. Yang pasti kita harapkan profit bisa Rp 100 miliar taun ini," kata dia.
Adapun dengan resmi melantainya perseroan di bursa, Manoj menargetkan untuk bisa memproduksi 12-15 film per tahun. "Target 12 sampai 15 film per tahun, sekarang sudah 9," kata dia.