Liputan6.com, Jakarta - Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee memprediksi IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin (14/10/2019).
"Laba korporasi mungkin mengalami perlambatan kondisi ekonomi yang menurun. Namun Trump diyakini akan berupaya mencari solusi agar AS terhindar dari resesi ekonomi," tutur dia dalam risetnya.
Selain itu, menurutnya pasar juga akan diwarnai harapan penurunan suku bunga oleh The Fed. Itu tercermin dari harapan pasar yang naik dari 53 persen menjadi 85 persen di bulan ini.
Advertisement
Baca Juga
"Rilis angka inflasi konsumen AS September yang tak banyak berubah memberikan harapan terjadinya pemotongan suku bunga," ujarnya.
"Hal ini diharapkan mampu mendorong perekonomian AS dan menaikan popularitas pemerintah," tambah dia.
Sementara itu, untuk pekan ini, pasar masih akan diwarnai oleh sentimen perang dagang AS-China.
"Pasar keuangan dunia masih tetap perlu berhati-hati akibat seringnya terjadi kegagalan negosiasi dagang kedua negara," ujarnya.
Adapun pada awal pekan ini, pihaknya optimistis IHSGakan perkasa dengan support 5.988-6.033 dan resistance 6.154-6.230.
Sedangkan untuk saham rekomendasi, dirinya menganjurkan investor untuk membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Kapitalisasi Bursa Saham Indonesia Naik 0,97 Persen pada Pekan Lalu
Mengawali Oktober 2019, data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup positif. Hal tersebut terlihat dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,73 persen menjadi 6,105.800 pada pekan ini jika dibandingkan dengan pekan lalu yang ada di posisi 6.061,252.
Senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen menjadi sebesar Rp 7.018,609 triliun pada pekan ini dari Rp 6.966,669 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
BACA JUGA
Dikutip dari keterangan BEI, Sabtu (12/10/2019), rata-rata volume transaksi naik 0,97 persen menjadi 14,776 miliar unit saham dari 14,634 miliar unit saham selama pekan lalu.
Sedangkan untuk rata-rata nilai transaksi mengalami penurunan 1,06 persen menjadi Rp 7.906 triliun dari Rp 7.991 triliun. Untuk rata-rata frekuensi transaksi mencatatkan turun juga sebesar 5,01 persen atau menjadi sebanyak 466.851 kali transaksi dari 491.470 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Sepanjang 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 50,680 triliun dan investor asing pada Jumat (11/10/2019) kemarin mencatatkan jual bersih sebesar Rp 477,81 miliar.
Advertisement