Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.170,56

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Rabu pekan ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Okt 2019, 09:13 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 09:13 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Rabu pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (16/10/2019), IHSG lompat 12,39 poin atau 0,20 persen ke level 6.170,56. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 24,17 poin atau 0,39 persen ke 6.182,33.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,28 persen ke posisi 962,41. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.183,09 dan terendah di 6.169,55.

Sebanyak 163 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau dan 34 saham melemah. Sedangkan 118 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 20.128 kali dengan volume perdagangan 626,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 276,1 miliar.

Investor asing beli saham Rp 6,30 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.188 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semua berada di zona hijau. Sektor barang konsumsi menguat paling tinggi yaitu 0,89 persen. Disusul sektor manufaktur yang menguat 0,57 persen dan sektor aneka industri naik 0,50 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain SLIS melonjak 24,84 persen ke Rp 980 per saham, MYTX naik 11,11 persen ke Rp 70 per saham, dan LION naik 9,71 persen ke Rp 565 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain IRRA yang turun 8,04 persen ke Rp 515 per saham, PALM turun 6,72 persen ke level Rp 222 per saham dan GGRP turun 5,48 persen ke Rp 690 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Diprediksi ke Zona Hijau, Buru Saham Berikut

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah Analis sepakat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak menghijau hari ini di pasar saham.

Meski masih dirundung ketidakpastian terkait putusan dagang AS-China, tren penguatan indeks menurut analis masih cukup kentara untuk hari ini.

"Pada perdagangan saham hari ini, tren penguatan masih terlihat dengan peluang IHSG diperdagangkan 6.131-6.185," tutur Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Rabu (16/9/2019).

Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja indeks. Sementara ini, IHSG masih hanya akan diwarnai oleh sentimen eksternal.

 

Rekomendasi Saham

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Frederik, investor dapat memburu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga 1.980-2.020, kemudian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 serta saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga 7.300-7.400.

Hal senada diutarakan Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji. Menurutnya, indeks berpeluang bergerak positif di pasar saham.

Meski potensi jual bersih (net sell) asing masih menjadi ancaman di pasar domestik, dari sisi teknikal, indeks terindikasikan masih ke zona hijau hari ini.

"Kemungkinan IHSG akan ditutup menguat di kisaran 6.105-6.196," ungkap Nafan.

Untuk saham rekomendasi, pihaknya menganjurkan agar mengoleksi saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), serta saham PT Alam Sutra Reality Tbk (ASRI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya