IHSG Diprediksi ke Zona Hijau, Buru Saham Berikut

Meski masih dirundung ketidakpastian terkait putusan dagang AS-China, tren penguatan IHSG menurut analis masih cukup kuat untuk hari ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 16 Okt 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 06:30 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Analis sepakat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak menghijau hari ini di pasar saham.

Meski masih dirundung ketidakpastian terkait putusan dagang AS-China, tren penguatan indeks menurut analis masih cukup kentara untuk hari ini.

"Pada perdagangan saham hari ini, tren penguatan masih terlihat dengan peluang IHSG diperdagangkan 6.131-6.185," tutur Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Rabu (16/9/2019).

Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja indeks. Sementara ini, IHSG masih hanya akan diwarnai oleh sentimen eksternal.

Menurut Frederik, investor dapat memburu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga 1.980-2.020, kemudian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 serta saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga 7.300-7.400.

Hal senada diutarakan Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji. Menurutnya, indeks berpeluang bergerak positif di pasar saham.

Meski potensi jual bersih (net sell) asing masih menjadi ancaman di pasar domestik, dari sisi teknikal, indeks terindikasikan masih ke zona hijau hari ini.

"Kemungkinan IHSG akan ditutup menguat di kisaran 6.105-6.196," ungkap Nafan.

Untuk saham rekomendasi, pihaknya menganjurkan agar mengoleksi saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), serta saham PT Alam Sutra Reality Tbk (ASRI).

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Kemarin

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Investor asing jual saham Rp 544 miliar di pasar regular. 

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (15/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 31,29 poin atau 0,51 persen ke level 6.158,16. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,55 persen ke posisi 959,73.

Sebanyak 214 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 180 saham melemah dan 153 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 532.681 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun.

Investor asing jual saham Rp 544 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.165.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor berada di zona merah. Sedangkan tujuh sektor berada di zona hijau.

Penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 2,81 persen. Diikuti oleh sektor manufaktur yang menguat 1,07 persen dan sektor barang konsumsi terdongkrak 0,46 persen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain IRRA yang naik 49,73 persen ke Rp 560 per saham, SLIS naik 24,60 persen ke Rp 785 per saham dan PYFA naik 23,60 persen ke Rp 198 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain PDES turun 17,54 persen ke Rp 1.105 per saham, ALKA turun 16,18 persen ke Rp 404 per saham dan INAF turun 9,36 persen ke Rp 1.210 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya