Kinerja Pasar Modal di Era Jokowi-JK, Melempem atau Meroket?

Pasar modal Indonesia ikut serta merasakan adanya dampak ketidakpastian global

oleh Bawono Yadika diperbarui 19 Okt 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2019, 12:00 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pasar modal Indonesia ikut serta merasakan adanya dampak ketidakpastian global, terutama dengan perlambatan ekonomi dunia yang saat ini tengah terjadi.

Kendati begitu, tahun ini justru BEI kebanjiran calon emiten baru yang bersiap melantai di bursa saham.

Emiten ialah sebutan bagi perusahaan terbuka yang secara resmi telah mencatatkan sahamnya di pasar modal. Adapun di tahun ini BEI menargetkan sebanyak 75 perusahaan akan melantai di bursa saham. Lantas apakah bakal tercapai?

Hingga Selasa 15 Oktober 2019, faktanya 41 perusahaan telah tercatat menawarkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di BEI.

Dengan ini, maka capaian perusahaan IPO di tahun 2019 akan lebih banyak dibanding tahun 2018 yakni sebanyak 55 perusahaan melantai di BEI.

Kenapa demikian? Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan sudah ada sebanyak 31 perusahaan yang masuk pipeline (daftar) yang bakal melakukan IPO hingga akhir 2019.

Oleh karena itu, dipastikan sebanyak 71 perusahaan akan menjadi anggota baru yang melantai di BEI.

"Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan 30 masuk semua, harapan kita ke depan lebih dari pencapaian kita dari tahun kemarin. Mudah-mudahan bisa capai rekor," tutur dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tertinggi Sejak 1992

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebutan rekor oleh Nyoman tersebut tentu sangat beralasan. Sebab, untuk tahun 2018, BEI berhasil mencatat rekor jumlah perusahaan tertinggi sejak tahun 1992, dimana 55 perusahaan telah melantai di BEI.

Pihaknya pun optimistis bahwa target 75 perusahaan IPO akan terlampaui pada tahun ini. "Kita optimis jumlah perusahaan tercatat tahun ini akan menjadi rekor baru," ujarnya.

Untuk harapan di pemerintahan selanjutnya, Nyoman berharap akan semakin banyak perusahaan pelat merah melantai di pasar modal.

"Harapan kita tentunya, keberlanjutan dari perekonomiam kondusif saat ini bisa terus berlanjut dan kita juga harapkan ada perusahaan BUMN ataupun private company bisa memanfaatkan yang namanya pasar modal Indonesia," kata dia.

"Jadi, jika ada diversifikasi yang namanya dana bukan hanya dari perbankan, kita sudah ada pasar modal," tambahnya.

 


Daftar Perusahaan IPO

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk informasi saja, berikut daftar perusahaan (pipeline) yang akan mencatatkan saham perdananya di BEI

1. PT Ifishdeco Tbk

2. PT Dana Brata Luhur Tbk

3. PT Itama Ranoraya Tbk

4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk

5. PT Alamanda Investama Tbk

6. PT Digital Mediatama Maxima Tbk.

7. PT Asia Sejahtera Mina Tbk

8. PT Singaraja Putra Tbk

9. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk

10. PT Ginting Jaya Energi Tbk

11. PT Aneka Minera Indonesia Tbk

12. PT Palma Serasih Tbk

13. PT Mulia Boga Raya Tbk

14. PT Prima Globalindo Logistik Tbk

15. PT Cisadane Sawit Raya Tbk

16. PT Indo Bintang Mandiri Tbk

17. PT Repower Asia Indonesia Tbk

18. PT SAM Indonesia Tbk

19. PT Bank Amar Indonesia Tbk

20. PT Graha Belitung Utama Ybk

21. PT Harvest Time Tbk

22. PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk

23. PT Lion Mentari Tbk

24. PT Jayant Perdana Indonesia Tbk

25. PT Austin Global Prima Tbk

26. PT Galva Technologies Tbk

27. PT Perintis Triniti Properti Tbk

28. PT Putra Mandiri Jembar Tbk

29. PT Putra Rajawali Kencana Tbk

30. PT Royalindo Investa Wijaya Tbk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya