Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) kena auto reject bawah (ARB) pada hari pertama perdagangan saham 2021.
Di menit awal perdagangan sesi I Senin (4/1/2021), harga saham PGAS anjlok ke posisi Rp 1.540 per saham, turun 6,95 persen dari penutupan akhir tahun lalu.
Anjloknya harga saham PGAS ini lantaran Mahkamah Agung (MA) mengabulkan peninjauan kembali yang diajukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tahun 2019. Sehingga menyebabkan potensi sengketa pajak senilai Rp 3,06 triliun ditambah denda.
Advertisement
"Adanya potensi sengketa pajak ini tentu akan memberatkan pergerakan harga sahamnya,” ujar Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi kepada Liputan6.com, Senin (4/1/2021).
Baca Juga
Secara teknikal, Lanjar mengatakan pergerakan harga saham PGAS saat ini break out support 1.610 dan potensi uji support 1.500. Indikasi cenderung bearish dengan momentum yang tertekan dari RSI dan indikator MACD yang bergerak negatif. Oleh karena itu, Lanjar merekomendasikan untuk beli saham PGAS pada level 1.500.
"Saya rekomendasikan buy on weakness untuk PGAS di area support 1.500. dengan resistance 1.610-1.715," ujar dia.
Lanjar menambahkan, saham PGAS sepanjang 2020 memang tak begitu kinclong. Per kuartal III-2020, tercatat mengalami penurunan laba sekitar 52 persen, meskipun pendapatan hanya turun sekitar 23 persen.
“Peningkatan beban hingga penurunan aset tetap menjadi faktor utama bottom line PGAS turun lebih dari 50 persen,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Prediksi Harga Saham PGAS
Namun, secara fundamental, Lanjar menyebutkan target PGAS untuk setahun masih ada potensi naik ke level 2.000. Hal ini ditopang oleh sektor industri yang diperkirakan pulih seiring dengan vaksinasi pada 2021. Sehingga berpotensi pada naiknya penggunaan gas.
Advertisement