Harga Minyak hingga Saham Boeing Angkat Wall Street

Saham Boeing dan harga minyak dunia angkat wall street setelah turun tajam pada awal pekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jan 2021, 06:11 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 06:11 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berbalik arah menguat pada perdagangan saham Selasa, 5 Januari 2021. Penguatan wall street didukung harapan pelaku pasar untuk pemulihan ekonomi global.

Indeks saham Dow Jones menguat 167,71 poin atau 0,6 persen ke posisi 30.391,60. Indeks saham S&P 500 mendaki 0,7 persen ke posisi 3.726,86. Indeks saham Nasdaq menguat hampir satu persen ke posisi 12.818,96.

Saham Boeing menjadi salah satu saham catatkan penguatan terbesar di indeks Dow Jones. Saham Boeing naik 4,4 persen. Sektor saham energi menguat 4,5 persen, dan catatkan penguatan terbesar sejak 4 Desember.

Saham Chevron menguat 2,7 persen setelah Arab Saudi menyetujui pemotongan produksi secara sukarela pada Februari dan Maret. Sentimen itu juga mendorong harga minyak berjangka AS naik 4,9 persen ke posisi USD 50 per barel untuk pertama kali.

Sentimen mendukung wall street juga dari data manufaktur AS yang lebih kuat dari perkiraan. The Institute for Suppy Management mengatakan indeks manufaktur naik menjadi 60,7 pada Desember, level tersebut tertinggi sejak Agustus 2018 dari 57,5 pada November. Ekonom yang disurvei memperkirakan indeks akan masuk ke posisi 57.

"Kekuatan ini harus berlanjut tahun ini sampai sektor jasa mulai kembali bangkit dan konsumen mengalihkan pengeluaran mereka lagi,” ujar Peter Boockvar, Kepala Investasi Bleakley Advisory Group, demikian dilansir dari CNBC, Rabu (6/1/2021).

Ia menambahkan, kendala pasokan akan terus berlanjut, dan tekanan inflasi hanya akan meningkat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wall Street Menguat Setelah Turun Tajam pada Senin

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Penguatan wall street juga terjadi setelah penurunan tajam pada hari pertama perdagangan saham. Indeks saham acuan di wall street turun lebih dari satu persen.

Selain itu, investor juga menanti dua pemilihan utama di Georgia yang akan menentukan apakah Partai Republik dapat mempertahankan kendali di senat. Banyak yang khawatir kenaikan tarif pajak dan kebijakan lebih progresif dapat membebani pasar jika Demokrat menguasai senat.

"Pemilihan senat Georgia dapat memiliki implikasi yang substansial bagi pasar jika kedua kandidat Demokrat menang,” Pendiri The Sevens Report Tom Essaye.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya