Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (WIKA) telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3 triliun untuk 2021. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya (Wika) Mahendra Vijaya saat berbincang di acara InvesTalk Series, Rabu (13/1/2021).
"Untuk tahun 2020 capex kami itu sebesar Rp2,395 triliun. Untuk tahun 2021 ada peningkatan menjadi Rp3 trilun untuk capex kami," kata Vijaya.
Advertisement
Baca Juga
Saat disinggung untuk apa saja capex yang telah disiapkan, Vijaya mengaku sebagian besar akan digunakan untuk investasi kontrak yang telah terjadi pada 2020. Â
"Jadi memang rencana capex sebesar Rp3 triliun itu banyak terpakai untuk investasi yang sudah jalan sebelumnya, seperti Jalan tol PP Semarang Demak yang sudah kontrak di tahun 2020," ujar dia.
Selain itu, capex yang telah dianggarkan diakui Vijaya masih sangat konservatif sehingga mampu mendukung kinerja Wika dan mencapai target yang telah ditetapkan.
"Untuk tahun 2021, nilai capexnya masih relatif koservasif. Kita lanjut dengan harapan segera diselesaikan dan rencana untuk investasi segera tersusun," tutur dia. Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Wika Siap Lunasi Komodo Bond
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku siap melunasi obligasi global rupiah alias Komodo Bond sebesar Rp 5,4 triliun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 31 Januari 2021.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menuturkan, terdapat beberapa cara yang sudah disiapkan pihaknya untuk melunasi obligasi tersebut, salah satunya bridging loan Rp3 triliun.
"Jadi memang untuk ini kami sudah siap. Kami menerbitkan obligasi dengan total Rp2 triliun. Kami pun mendapatkan fasilitas bridging loan dari bank nasional dengan total Rp3 triliun," kata Wijaya dalam acara InvesTalk Series, Rabu 13 Januari 2021.
Selain itu, Wijaya mengatakan, pihaknya juga berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap dua. "Kami juga memiliki operasi yang disiapkan, salah satunya rencana penerbitan obligasi selanjutnya, yakni sebesar Rp3 triliun di Januari ini. Jadi untuk Rp5,4 triliun sudah aman," ujarnya.
Terkait lini bisnis utama, WIKA mengaku saat ini memiliki tujuh lini, seperti investasi, property dan infrastruktur, construction engineering.
"WIKA grup memiliki tujuh lini bisnis utama yang terdiri dari investasi, realty dan property, infrastruktur dan building, energi  dan industri plan, industri, construction engineering dan integration transportation sistem.
Advertisement