Saham Kena Suspensi, Capitol Nusantara Sebut Belum Ada Aksi Korporasi

PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) menyampaikan paparan publik insidentil setelah harga sahamnya melonjak.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Jan 2021, 16:32 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 16:32 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) menegaskan pihaknya belum memiliki rencana pasti untuk menggelar aksi korporasi termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan dalam tiga bulan ke depan.

Perseroan menyampaikan hal tersebut dalam paparan publik pada Rabu, (27/1/2021). Paparan publik itu digelar seiring suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham CANI oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 26 Januari 2021 lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif signifikan.

Dalam paparannya, Sekretaris Perusahaan Riduan Kosasih memaparkan kondisi keuangan perseroan yang mengalami penurunan sebesar USD 248 ribu. Dari UDS 28,465 juta per 30 Juni 2020, menjadi USD 28,217 juta per 30 September 2020.

“Ini dikontribusi dari penurunan aset tidak lancar sebesar USD 362 ribu yang dikompensasi dengan kenaikan di aset lancar sebesar USD 114 ribu,” ujar dia secara daring, Rabu (27/1/2021).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Keuangan Lainnya

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemudian untuk jumlah liabilitas perseroan, terjadi penurunan sebesar USD 109 ribu. Angka ini berasal dari penurunan liabilitas lancar sebesar USD 58 ribu dan liabilitas jangka panjang sebesar USD 51 ribu. Sehingga totalnya menjadi USD 51,445 juta.

Adapun jumlah ekuitas perseroan saat ini masih mengalami defisit sebesar USD 139 ribu. "Ini dikontribusi dari rugi bersih yang diderita oleh perseroan untuk periode triwulan I yang berakhir 30 September 2020 sebesar USD 847 ribu," ujar dia.

Sementara dari sisi pendapatan, perseroan tercatat mengalami penurunan USD 110 ribu secara YTD, menjadi USD 194 ribu pada 30 September 2020.

Mengutip data RTI, saham CANI melonjak 251,79 persen selama Januari 2021. Saham CANI sempat berada di level tertinggi 394 dan terendah 101 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 598 kali dengan nilai transaksi Rp148 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya