Bursa Asia Menghijau, Indeks Saham Taiwan dan Shenzhen Pimpin Penguatan

Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada perdagangan saham Selasa, 2 Februari 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Feb 2021, 19:53 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 17:38 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa, (2/2/2021) seiring wall street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat. Indeks saham Taiwan dan Shenzhen pimpin penguatan.

Indeks saham Shenzhen naik 2,07 persen ke posisi 15.335,66. Indeks saham Shanghai menanjak 0,81 persen ke posisi 3.533,68. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melompat 1,15 persen. Indeks saham Taiwan naik 2,27 persen ke posisi 15.760,05.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,32 persen ke posisi 3.09,81. Indeks saham India menanjak 2,4 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei bertambah 0,97 persen ke posisi 28.362,17. Indeks saham Topix menguat 0,94 persen ke posisi 1.847,02. Demikian mengutip laman CNBC, Selasa (2/2/2021).

Pemerintah Jepang akan memperpanjang keadaan darurat yang mencakup Tokyo dan wilayah lain hingga 7 Maret 2021 untuk menahan penyebaran COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bursa Saham Australia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sementara itu, indeks saham Australia mendaki 1,49 persen ke posisi 6.762, Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 1,33 persen.

Di sisi lain, bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuan pada 0,1 persen. Bank sentral Australia juga membeli tambahan obligasi senilai 100 miliar dolar Australia atau sekitar USD 76,32 miliar.

Gubernur Bank Sentral Australia, Philip Lowe menuturkan, pihaknya tidak akan menaikkan suku bunga hingga inflasi actual secara berkelanjutan di kisaran 2-3 persen.

Indeks dolar Amerika Serikat berada di posisi 90,96, setelah sempat berada di kisaran 90,6. Yen Jepang diperdagangkan 105 per dolar Amerika Serikat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya