Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Unggas Tbk, perusahaan bergerak di sektor perunggasan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021 dengan kode emiten WMUU. Usai menjalankan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada pertengahan tahun ini.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tri Mahawijaya Herlambang, menyatakan Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada 2021. Apalagi kelengkapan dokumen dan fasilitas produksi yang telah dibangun berstandar dan bersertifikat internasional.
"Paling tidak di kuartal II atau III, kita sudah mulai ekspor ke negara tetangga," kata dia, Rabu (3/1/2021).
Advertisement
Sementara itu, Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk Tumiyana mengatakan, perseroan akan tetap on the track untuk merealisasikan target kinerja di tahun 2021 dengan revisi target belanja modal atau capital expendicture (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun.
"Capex on progress, pendapatan masih dalam posisi tidak akan dikoreksi,” kata Tumiyana.
Dia menuturkan, penggunaan dana capex masih sesuai rencana untuk memenuhi fasilitas produksi, merampungkan pabrik pakan ternak yang ada di Ngawi pada kuartal IV-2021, dan peningkatan volume ayam broiler.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Masuk Saham Syariah
Sebelumnya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021. Berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham WMUU masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)
Dalam surat tersebut, OJK telah menerbitkan satu keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan penetapan Efek Syariah. Yaitu Keputusan Nomor: KEP-03/D.04/2021 tentang Penetapan Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk sebagai Efek Syariah pada tanggal 22 Januari 2021.
Adapun pada debut perdananya, saham WMUU ditutup pada level 242, naik 62 poin atau 34,44 persen, atau mengalami auto reject atas (ARA). Sepanjang hari pergerakan harganya ada di level 187-242.
Ke depan, emiten yang bergerak di sektor peternakan ayam terintegrasi ini, akan tetap on the track untuk merealisasikan target kinerja di tahun 2021. Adapun perseroan menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun.
Kendati begitu, Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tumiyana mengatakan sejauh ini perseroan tidak merevisi target pendapatan maupun laba bersih sampai akhir tahun 2021.
Sebab, yang diturunkan adalah volume kapasitas ayam broiler dari 7,7 juta broiler menjadi 6,4 juta broiler. Tumiyana mengatakan Perseroan tetap bisa memenuhinya dengan membeli live bird dari luar.
"Capex on progress, pendapatan masih dalam posisi tidak akan dikoreksi. Di sisi lain, kita masuk dalam saham syariah,” kata Tumiyana seperti dikutip, Rabu, 3 Januari 2021.
Ia menambahkan, penggunaan dana capex masih sesuai rencana untuk memenuhi fasilitas produksi, merampungkan pabrik pakan ternak yang ada di Ngawi pada kuartal IV-2021, dan peningkatan volume ayam broiler. Proporsi pendanaan untuk memenuhi ekspansi tahun ini berasal dari IPO, dan juga internal.
Advertisement