Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja indeks saham teknologi IDXTECHNO adalah yang terbaik pada awal tahun ini. Data per 5 Januari 2021, IDXTECHNO secara YTD tumbuh 108,74 persen, sedangkan IHSG tumbuh 2,89 persen.
“Hal ini mencerminkan bahwa investor menyambut baik dan mengapresiasi perusahaan-perusahaan dari sektor teknologi yang saat ini sudah tercatat di BEI,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna kepada awak media, Sabtu (12/2/2021).
Saat ini, Nyoman menyebutkan sudah ada 20 perusahaan teknologi yang tercatat di bursa. Lebih lanjut, Nyoman membeberkan akan ada tiga perusahaan sektor teknologi yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Advertisement
Baca Juga
"Apabila semua proses berjalan sesuai rencana, tiga perusahaan tersebut diperkirakan dapat tercatat di bursa paling cepat pada Q1 2021 ini,” kata Nyoman.
Secara keseluruhan, data per 11 Februari 2021 terdapat 25 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham di BEI (pipeline).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Indeks Saham Teknologi Kalahkan IHSG dan LQ45
Sebelumnya, indeks sektor saham teknologi atau masuk IDXTECHNO mencatat kenaikan paling tajam di antara indeks sektor saham lainnya. Bahkan IDXTECHNO mengalahkan indeks saham paling likuid atau indeks saham LQ45.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXTechno naik 108,74 persen hingga 5 Februari 2021. IDXTECHNO memimpin penguatan, diikuti IDXBASIC atau barang baku sebesar 12,51 persen, IDXFINANCE atau keuangan sebesar 7,61 persen, IDXINDUSTRI atau perindustrian sebesar 6,72 persen.Sementara itu, IHSG tumbuh 2,89 persen dan LQ45 sebesar dua persen.
“Karena kalau kita lihat ada sumbangan dari (indeks-red) bersifat teknologi. Kita lihat IDXTechno klasifikasi industri yang kita perkenalkan bahwa di sini indeks naik hampir dua kali lipat ke 109, dan ini adalah pendorong IHSG yang sebabkan naik lebih cepat. LQ45 bersifat established dan lama berpartisipasi di BEI,” ujar Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, dalam diskusi virtual, ditulis Jumat, 12 Februari 2021.
Sementara itu, indeks sektor yang tertekan antara lain sektor saham transportasi dan logistik (IDXTRANS) sebanyak 4,78 persen, properti dan real estate (IDXPROPERTI) sebanyak 4,43 persen, dan barang konsumen primer (IDXNONCYC) sebanyak 3,73 persen.
Sebelumnya BEI merilis klasifikasi sektor industri baru IDX Industrial Classification (IDX-IC) yang resmi diterapkan pada 25 Januari 2021. IDX-IC ini menggantikan Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA).
Bila JASICA menggunakan aktivitas ekonomi, IDX-IC akan mengklasifikasi sesuai dengan eksposur pasar dan memiliki struktur klasifikasi IDX-IC dengan 4 tingkat, yakni sektor, sub-sektor, industri, dan sub-industri.
Selain itu, di klasifikasi JASICA terdapat 9 sektor dengan 56 sub sektor turunannya, di sistem pengelompokkan yang baru, sektornya bertambah menjadi 12 sektor dengan 35 sub sektor, 69 industri, dan 130 sub industri.
12 sektor itu antara lain sektor energi, sektor barang baku, sektor perindustrian, sektor konsumen primer, sektor konsumen non-primer, sektor kesehatan, sektor keuangan, sektor properti dan real estate, sektor teknologi, sektor infrastruktur, sektor transportasi dan logistik, dan sektor produk investasi tercatat.
Advertisement