Liputan6.com, Jakarta - Saham perusahaan aplikasi kencan Bumble melonjak 85 persen pada saat perdagangan saham perdana, Kamis, 11 Februari 2021.
Bumble meraup dana USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 30,74 triliun (asumsi kurs rupiah 13.973 per dolar AS) dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dana tersebut sebelum memperhitungkan kemungkinan opsi penjatahan berlebih.
Perusahaan dengan kode saham BMBL di Nasdaq tersebut menjual 50 juta saham dengan harga IPO USD 43. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham lebih dari USD 8 miliar atau sekitar Rp 111,79 triliun. Demikian dilansir dari laman Business Insider, Jumat (12/2/2021).
Advertisement
Baca Juga
Pandemi COVID-19 dan lockdown atau pembatasan kegiatan berkontribusi terhadap pertumbuhan pengguna Bumble selama satu tahun terakhir. Perusahaan aplikasi kencan ini melaporkan memiliki 42 juta pengguna aktif bulanan pada akhir September 2020, angka ini naik 22 persen dari tahun sebelumnya.
Sekitar 2,4 juta anggota membayar untuk layanannya. Perseroan berharap hasilkan pendapatan sebanyak USD 541,5 juta pada Januari-Desember 2020. Pendapatan ini naik 11 persen dari periode tahun lalu. Hal itu berdasarkan dokumen perseroan saat mengajukan IPO.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja hingga September 2020
Hingga September 2020, perseroan mencatat penjualan mencapai USD 417 juta. Dalam pelaksanaan IPO, perseroan telah menunjuk Goldman Sachs dan Citigroup sebagai penjamin emisi utama.
Pada perdagangan saham Kamis siang waktu setempat, 11 Februari 2021, harga saham Bumble tercatat USD 71,89 per saham.
Advertisement