Liputan6.com, Jakarta - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui proyek MNC Lido City di Lido, Sukabumi, Jawa Barat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Rencana bisnis dari KEK Lido ini adalah pengembangan atraksi (theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining), pengembangan akomodasi (six stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD), dan pengembangan ekonomi kreatif (studio film dan festival musik).
Tim Ahli Menko Perekonomian, Sanny Iskandar membeberkan sejumlah hal yang menjadi dasar pertimbangan penetapan MNC Lido City menjadi KEK Pariwisata.
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, manajemen MNC Lido City secara syarat sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah dan mendapatkan usulan dari pemerintah provinsi setempat. Selain itu, MNC Lido City dinilai bisa memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan tersebut, kata Sanny, ditandai dengan menggeliatnya sektor riil, dalam hal ini pariwisata. Sehingga bisa memberikan percepatan pemulihan untuk ekonomi daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja.
"Dampak ke ekonomi, khususnya kesejahteraan masyarakat itu jadi pertimbangan kenapa kawasan ekonomi diberikan status KEK," ujar Sanny kepada Liputan6.com, Rabu (17/2/2021).
Pada perdagangan saham pukul 14.28 WIB, saham PT MNC Land Tbk (KPIG) turun 2,72 persen ke posisi Rp 178 per saham.
Pada pembukaan perdagangan, saham KPIG sempat dibuka menguat sembilan poin ke posisi Rp 193 per saham. Saham KPIG sempat berada di level tertinggi 234 dan terendah 172 per saham. Nilai transaksi Rp 144,2 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Diharapkan Dorong Pariwisata
Sebelumnya, pemerintah memperkirakan kehadiran theme park ini akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 63,4 juta orang sampai 2038, atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
Sedangkan inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.
"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Saat ini, Pemerintah tengah mempercepat PP untuk KEK Pariwisata Lido dan 2 KEK pariwisata di Kawasan Babel yang masih dalam proses. Yakni KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung.
Advertisement